4. Migrain vestibular
Umumnya, migrain disertai gejala lain seperti sensitif terhadap cahaya atau suara. Ada kemungkinan penderitanya tidak merasakan sakit kepala. Lamanya gejala bervariasi, mulai dari beberapa menit hingga beberapa hari. Pemicunya bisa karena stres, kurang istirahat, atau mengonsumsi makanan tertentu. Faktor genetik juga bisa berperan.
5. Hipotensi ortostatik
Kondisi ini terjadi apabila tekanan darah mendadak turun saat berganti posisi dengan cepat. Contohnya saat duduk dari posisi berbaring atau berdiri dari posisi duduk. Ada yang mengalaminya tanpa gejala berarti, namun terkadang juga disertai mual, sakit kepala, bahkan hilang kesadaran.
Hipotensi ortostatik juga terkadang berkaitan dengan masalah saraf, penyakit jantung, atau konsumsi obat tertentu.
6. Serangan stroke selintas
Ministroke atau transient ischemic attack biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Pemicunya adalah aliran darah ke otak yang berkurang sementara. Meski langka, kondisi ini bisa menjadi penyebab pusing tiba-tiba.
Gejala lain yang mungkin menyertai seperti rasa kebas di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, tidak seimbang, gangguan penglihatan, dan juga merasa bingung.
7. Penyakit Meniere
Gejala awal Meniera bisa berupa sensasi telinga seakan menutup atau berdenging. Pemicunya adalah akumulasi cairan di telinga bagian dalam karena infeksi, genetik, maupun reaksi autoimun.