TEMPO.CO, Jakarta - Selain menambah lezat masakan, kunyit juga dikenal karena sifat obat, anti-inflamasi dan antioksidannya. Selama ribuan tahun kunyit telah digunakan dalam pengobatan tradisional di India dan Cina.
Herbal ini dapat dikonsumsi dalam bentuk kapsul, tablet dan teh. Teh kunyit dibuat dengan menyeduh parutan akar kunyit atau bubuk kunyit. Teh ini juga dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti jahe, lemon, madu dan merica untuk meningkatkan rasa dan profil nutrisi.
Sebuah studi pada 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Foods menunjukkan bahwa mengonsumsi kunyit dengan lada hitam meningkatkan penyerapan curcumin hingga 2.000 persen. Curcumin adalah senyawa aktif dalam kunyit yang dikenal dengan efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.
Dilansir dari Boldsky, Rabu, 25 November 2020, berikut 10 manfaat teh kunyit untuk kesehatan.
1. Meningkatkan kekebalan tubuh
Teh kunyit dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh berkat sifat antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, dan antimikroba yang mampu melawan infeksi bakteri atau virus. Teh kunyit digunakan sebagai obat untuk mengobati flu dan pilek.
2. Meredakan gejala arthritis
Teh kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat yang dapat membantu meredakan peradangan dan pembengkakan pada penderita arthritis. Sebuah studi pada 2013 menemukan bahwa kurkumin dalam kunyit efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien osteoartritis.
3. Menurunkan kadar kolesterol
Kurkumin telah terbukti menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat). Tingginya kadar kolesterol LDL meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit arteri koroner dan stroke. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dosis rendah kurkumin dikaitkan dengan penurunan LDL dan kadar kolesterol total.
4. Mengatur kadar gula darah
Selama ribuan tahun, kunyit telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk diabetes. Mengkonsumsi teh kunyit dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sebuah studi pada 2009 yang diterbitkan dalam Biochemical and Biophysical Research Communications menemukan bahwa kurkumin mengurangi kadar glukosa darah dan komplikasi jangka panjang dari diabetes.
5. Mencegah kerusakan hati
Penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin yang bersifat anti-inflamasi pada kunyit mencegah toksisitas hati dan menurunkan risiko penyakit hati.
6. Mengelola gejala iritasi usus
Kunyit telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai masalah pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Alternative and Complementary Medicine melaporkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi rasa sakit yang terkait dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan kondisi ini.
7. Mencegah penyakit Alzheimer
Studi-studi yang tercatat telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi risiko gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer. Sifat antioksidan dan anti-inflamasi kurkumin mengurangi kerusakan sel, peradangan dan endapan amiloid atau plak yang terkait dengan perkembangan Alzheimer.
8. Mencegah kondisi paru-paru kronis
Para peneliti telah menemukan bahwa sifat antioksidan dan anti-inflamasi kurkumin dapat mengurangi gejala paru-paru kronis. Sebuah tinjauan medis pada 2017 menyimpulkan bahwa kurkumin dapat membantu mengobati asma, fibrosis paru dan kistik, kanker paru-paru, cedera paru-paru, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
9. Dapat mengobati uveitis
Uveitis adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada mata. Studi telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu dalam pengobatan uveitis karena adanya sifat anti-inflamasi.
10. Berpotensi cegah kanker
Mengkonsumsi teh kunyit juga dapat bermanfaat untuk mengelola risiko kanker karena sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Faktanya, The National Cancer Institute telah mengakui kurkumin sebagai anticarcinogen efektif yang dapat membantu mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.