TEMPO.CO, Jakarta - Olivia Culpo mengungkapkan bahwa dia baru menjalani operasi untuk mengatasi endometriosis setelah mengalami periode sangat menyakitkan selama bertahun-tahun. Model yang juga Miss Universe 2012 berusia 28 tahun itu membagikan pengalamannya dalam unggahan Instagram, Kamis, 19 November 2020.
“Kemarin saya menjalani operasi untuk endometriosis. Bukan postingan yang sangat glamor tapi saya merasa perlu membagikan ini untuk menciptakan lebih banyak kesadaran seputar penyakit ini,” kata dia memulai unggahannya.
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan dari lapisan rahim tumbuh di bagian tubuh secara acak, menyebabkan rasa sakit. “Ini dapat mengganggu kesuburan dan kesehatan secara keseluruhan dan sejujurnya — kebahagiaan,” dia melanjutkan.
Dalam foto-foto yang dia bagikan, Culpo, yang pertama kali mengumumkan diagnosis endometriosisnya pada Agustus, terlihat berbicara dengan seorang profesional medis dari ranjang rumah sakit. Selanjutnya, Culpo yang kelelahan sedang beristirahat di tempat tidur. Bidikan terakhir menunjukkan perutnya, ditutupi dengan tiga perban berbentuk hati.
"Saya telah menderita selama bertahun-tahun saat haid dan saya sering salah didiagnosis oleh dokter," lanjutnya.
Dia menyadari bahwa kondisi ini banyak dialami perempuan di luar sana. Itulah yang menjadi alasan Olivia membagikan pengalamannya. "Menstruasi yang menyakitkan itu tidak normal!!!" kata dia.
Culpo membagikan beberapa foto dan video lagi dari operasinya dan setelahnya di Instagram Stories-nya. Dalam satu foto, dia menunjukkan perutnya yang sangat bengkak pasca-operasi.
Dilansir dari Health.com, endometriosis dialami lebih dari 11 persen wanita Amerika antara usia 15 dan 44 tahun, menurut U.S. Office on Women's Health (OWH).
Culpo juga menjelaskan bahwa dia memiliki endometrioma atau kista cokelat, sejenis kista ovarium akibat endometriosis ketika jaringan endometrium muncul di dalam atau di ovarium. Endometrioma mendapatkan nama kista cokelat dari penampilan cokelatnya (terlihat seperti cokelat leleh) yang berasal dari darah menstruasi dan jaringan yang mengisi kista.
Tidak ada obat untuk endometriosis, tetapi pengobatan dapat mencakup hal-hal seperti terapi hormon, pengobatan nyeri, dan perawatan bedah, menurut National Institutes of Health (NIH). "Pengobatan sering kali dicoba terlebih dahulu, tetapi jika tidak membantu dan gejalanya menetap, pembedahan menjadi pilihan," kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider kepada Health.
Biasanya pembedahan cenderung dilakukan secara laparoskopi, artinya dilakukan melalui pembedahan minimal invasive menggunakan tabung tipis yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut, dengan kamera yang disebut laparoskop. Kamera mengirimkan gambar ke monitor video dan memungkinkan ahli bedah untuk melihat bagian dalam tubuh tanpa menyebabkan luka besar, menurut Medline Plus.
"Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengangkat jaringan, dan jika seorang wanita ingin hamil, mencoba untuk mempertahankan organ reproduksinya — rahim dan ovarium," kata Wider. Setelah operasi, biasanya pemulihan berlangsung selama dua minggu.
Christine Greves, seorang dokter kandungan bersertifikat di Winnie Palmer Hospital for Women and Babies, mengatakan bahwa operasi bukanlah obat untuk endometriosis. Tapi dia mengatakan bahwa rasa sakit biasanya lebih baik selama enam bulan setelah operasi, tetapi bisa kembali.
"Itu mungkin tidak menghilangkan rasa sakit. Dan itu tidak menjamin bahwa menstruasi Anda akan normal di masa mendatang,” kata Greves.
Itu sebabnya, biasanya dokter merekomendasikan rejimen medis untuk mencegahnya memburuk lagi.