TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi masih berpotensi terjadi pada ibu hamil. Angka kejadian pre-eklamsia (hipertensi pada kehamilan) sebenarnya masih tinggi di negara berkembang seperti Indonesia. Persentasenya mencapai sekitar 7-10 persen penduduk Indonesia.
Hipertensi merupakan kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari standar yang ditentukan. Standar ini dapat berbeda-beda menurut usia dan penyakit penyerta sebelum masa kehamilan.
Pada sebagian besar ibu hamil yang berusia di bawah 35 tahun, biasanya akan memiliki tekanan darah akan cenderung sedikit lebih rendah dibanding saat tidak hamil. Namun ada sebagian ibu yang saat hamil tekanan darahnya justru menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Penting sekali untuk para ibu mencegah risiko terjadinya hipertensi di masa kehamilan.
Menurut Kepala Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM) Dokter Toto Sudargo, mengontrol asupan kalori dan nutrisi lainnya sangat penting untuk mencegah risiko hipertensi pada kehamilan.
Ada beberapa cara untuk mencegah hipertensi dalam kehamilan, serta meningkatkan imunitas ibu dan janin yang dikandung. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola makan yang baik dengan memperbanyak sayuran dan ikan, dan strategi diet rendah garam.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya sayur dan ikan mengurangi kemungkinan terkena hipertensi gestasional sebesar 14 persen dan pre-eklamsia sebesar 21 persen. Kemudian dengan melakukan diet rendah garam tentunya juga dapat menurunkan risiko hipertensi pada kehamilan.
"Jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam. Banyak penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam meja biasa,” ujar Toto, di acara webinar bertajuk Peran Gizi Sebagai Langkah Pengendalian Hipertensi dan Menjaga Kekebalan Tubuh dalam Kehamilan.
Acara webinar Ajinomoto Indonesia kali ini diperuntukkan bagi bidan dan mahasiswi kebidanan. "Kami berharap bidan & mahasiswi kebidanan dalam webinar ini dapat menyebarkan fakta informatif dan fakta ilmiah tentang apa yang kami sampaikan hari ini kepada masyarakat luas,” Katarina Larasati, Public Relations Manager Ajinomoto Indonesia.