TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan pertambahan usia, kadar estrogen dalam tubuh wanita akan mengalami penurunan. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala menopause dan atrofi vagina yang ditandai dengan munculnya rasa terbakar, iritasi, hingga sakit pada miss V ketika melakukan hubungan seksual.
Gejala menopause dan atrofi vagina diklaim dapat diatasi dengan metode perawatan menggunakan laser. Menurut klaim, perawatan laser dapat membantu meningkatkan aliran darah ke vagina sehingga organ intim terasa lebih kencang dan sehat. Benarkah laser vagina dapat mengencangkan dan meremajakan miss V?
Hingga saat ini, belum ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa perawatan menggunakan laser vagina dapat mengencangkan dan meremajakan miss V. Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat malah mengeluarkan peringatan mengenai penggunaan metode perawatan ini.
Hal ini tidak lepas dari potensi komplikasi yang bisa timbul dari perawatan laser vagina. FDA juga mengatakan bahwa manfaat yang ditawarkan dari metode perawatan ini juga belum terbukti sepenuhnya melalui studi maupun penelitian.
Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa laser membantu menebalkan lapisan miss V yang rapuh. Selain itu, metode perawatan yang masih terbilang baru ini juga disebut dapat membantu mengatasi vagina yang kering dengan meningkatkan lubrikasi.
Laser karbon dioksida seperti dalam perawatan ini memang telah digunakan selama bertahun-tahun dalam dunia pengobatan. Biasanya ini dipakai untuk mengatasi beberapa masalah kulit, kelainan serviks prakanker, maupun kutil kelamin.
The Therapeutics Goods Administration (TGA) Australia menyetujui bahwa terapi laser karbon dioksida membantu mengatasi masalah pada sejumlah jaringan lunak tubuh, namun manfaatnya dalam pengobatan gejala menopause dan atrofi vagina masih dipertanyakan.
Sekitar 3 persen wanita yang menggunakan metode perawatan ini mengeluhkan rasa nyeri pada organ intim mereka. Selain itu, beberapa dari mereka diketahui juga mengalami infeksi kandung kemih.
FDA mengatakan bahwa metode perawatan laser vagina berpotensi memicu sejumlah komplikasi seperti memunculkan jaringan parut, infeksi, nyeri pada vagina, hingga perubahan sensasi seksual.
Sebagai alternatif, kesehatan vagina dapat dijaga dengan mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur serta melakukan senam kegel.