TEMPO.CO, Jakarta - Alicia Keys membongkar alasan di balik keputusan untuk berhenti memakai makeup sejak 2016. Kini, dia berfokus pada perawatan untuk mendapatkan kulit halus dan bersinar.
Dalam cerita sampul majalah Glamour untuk edisi musim gugur / musim dingin 2020, dia mengatakan makeup sangat mempengaruhi hidup dan kariernya. Dia telah menggunakan riasan sejak usia 16 tahun.
Baca Juga:
“Dan kemudian, saat saya masuk ke dunia musik, itulah yang Anda lakukan setiap hari untuk tampil di televisi, atau melakukan pengambilan gambar. Jadi, saya melakukannya karena saya pikir itulah yang harus dilakukan. Dan saya menyadari saya menjadi kecanduan. Saya tidak merasa nyaman tanpanya,” kata pelantun "Girl on Fire " ini.
Alicia Keys pertama kali mendiskusikan pilihannya untuk meninggalkan kosmetik dan meluncurkan kampanye media sosial #NoMakeup dalam esai Lenny pada 2016 yang berjudul "Time to Uncover”. Esai itu mengungkap kepercayaan dirinya setelah tampil dengan wajah polos untuk pemotretan album "Here".
"Saya bersumpah [saat itu adalah] yang terkuat, paling berdaya, paling bebas, dan paling jujur cantik yang pernah saya rasakan," tulis pemenang Grammy itu. "Saya tidak ingin menutupi lagi. Bukan wajahku, bukan pikiranku, bukan jiwaku, bukan pikiranku, bukan mimpiku, bukan pergumulanku, bukan pertumbuhan emosiku."
Perempuan 39 tahun itu tidak memakai riasan untuk acara karpet merah dan pertunjukan tahun itu, tetapi akhirnya melunakkan pendiriannya. “Saya bukan budak riasan. Aku juga bukan budak jika tidak memakai riasan. Saya bisa memilih pada [setiap] momen tertentu. Itu hak saya,” kata dia kepada Allure.
Untuk sampul Glamour UK, Alicia Keys menggunakan serangkaian tampilan yang dirancang untuk mencerminkan berbagai aspek identitasnya, dari sifat tomboi hingga sisi femininnya yang lembut dan perasaan dirinya yang sepenuhnya diberdayakan.
Di bagian lain cerita, sang bintang membahas peluncuran merek gaya hidup dan kecantikannya yang akan datang, Keys Soulcare.
"Saya selalu memiliki saat-saat yang menantang dengan kulit saya dan harus memikirkan cara mengelolanya, dan menjadi sorotan," katanya.
Dia mengatakan dia terus menerus berada di siklus di mana harus selalu mengenakan makeup untuk menutupi bagian kulit yang tidak rata atau bekas luka. Dia memakai makeup di bawah lampu panas, lalu muncul lebih banyak benjolan dan bekas luka.
“Saya merasa seperti harus menyembunyikan semuanya dan saya merasa sangat sadar diri."
Dia mengaku berjuang keras untuk kulitnya sampai akhirnya kepercayaan diri dan harga diriya kembali.
“Jadi, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, [karena] saya selalu ingin menciptakan sesuatu [seperti ini], karena saya menginginkan sesuatu yang akan berhasil untuk saya ketika saya mengalami masa-masa sulit; itu akan membuat saya merasa hebat dan itu juga baik untuk saya.”