TEMPO.CO, Jakarta - Kate Middleton menghadiri acara Remembrance Sunday Service, di Cenotaph di Whitehall, London, Ahad, 8 November 2020, untuk mengenang para pahlawan Inggris yang gugur di medan perang selama Perang Dunia I. Ia mengenakan mantel hitam elegan bergaya militer dengan bahu persegi dan kancing putih kontras dari Catherine Walker.
Duchess of Cambridge memasangkan mantelnya dengan topi hitam yang serasi dari PhilipTreacy, sarung tangan, dan tiga bunga poppy. Rambutnya disanggul rendah yang ramping, memamerkan anting-anting berlian dan mutiara di telinganya milik Ratu Elizabeth.
Bros bunga poppy dipakai sebagai tanda penghormatan kepada mereka yang meninggal selama Perang Dunia I dan konflik lainnya. Kate Middleton memakai tiga bunga poppy. Menurut Hello! Magazine, salah satu teori mengatakan bahwa para bangsawan memakai banyak bros untuk menghormati jumlah anggota keluarga yang telah bertempur dan tewas dalam perang.
Nenek buyut Kate memiliki tiga saudara laki-laki yang tewas dalam aksi selama Perang Dunia I. Kate melihat surat dari leluhurnya selama kunjungan ke Imperial War Museum pada 2018. Teori lain adalah karena korsase bunga poppy lebih terlihat jelas daripada satu.
Namun, alasan Kate mengenakan banyak bunga poppy tidak pernah dikonfirmasi oleh istana.
Ratu Elizabeth selalu mengenakan lima bunga poppy yang disematkan dengan bros berlian. Istana Buckingham tidak pernah mengkonfirmasi alasannya, tapi diperkirakan bahwa lima bunga poppy Ratu mewakili setiap layanan dalam perang: Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Pertahanan Sipil, dan wanita.
Untuk layanan Remembrance Sunday tahun lalu, Duchess of Cambridge memilih mengenakan bros khusus. Kate memakai The Codebreakers Brooch untuk menghormati neneknya, Valerie Glassborow, saudara kembar Valerie Mary dan bibinya, yang semuanya bertugas sebagai pemecah kode di Bletchley Park selama Perang Dunia II.
Layanan tahun ini berlangsung secara tertutup di tengah pandemi Covid-19. Kate Middleton yang berdiri sejajar dengan Duchess of Cornwall Camilla, tidak mengenakan masker tapi menjaga jarak.
