Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalan Hingga Angkat Beban, Ini 9 Olahraga yang Disarankan saat Hamil Muda

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita hamil olahraga. shutterstock.com
Ilustrasi wanita hamil olahraga. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar serta mengurangi gejala stres dan depresi saat hamil. Namun, tidak semua jenis olahraga boleh dilakukan ketika hamil, terutama di trimester pertama. Sebab, usia kandungan yang masih muda rawan mengalami keguguran.

Wanita hamil disarankan berolahraga setidaknya 150 menit per minggu atau setara dengan 30 menit per hari. Durasi bisa dikurangi bisa mengalami gejala seperti nyeri punggung atau mual.

Berikut ini jenis olahraga yang direkomendasikan saat usia kehamilan masih muda.

1. Berjalan

Ini adalah olahraga paling ideal untuk ibu hamil. Lakukan aktivitas ini di permukaan jalan yang rata sambil mengayunkan lengan tangan Anda lebar-lebar. Selain baik untuk kesehatan jantung, berjalan di area yang tenang dan alami bisa memperbaiki suasana hati sekaligus memberikan efek relaksasi.

2. Joging

Sama seperti berjalan, cari tempat dengan permukaan jalan yang rata jika ingin melakukan joging pada trimester pertama kehamilan. Gunakan sepatu yang pas dan nyaman. Sebelum joging, pastikan Anda telah melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk mencegah risiko terjadinya cedera.

3. Senam kegel

Olahraga ini berguna untuk memperkuat otot yang menopang rahim, vagina, kandung kemih, usus, dan organ perut lainnya. Selain memperkuat otot, senam kegel juga membantu menjaga kontrol fungsi kandung kemih dan mengurangi risiko wasir.

4. Yoga

Selain meregangkan dan memperkuat tubuh selama masa kehamilan, yoga membantu melatih pernapasan yang nantinya akan sangat berguna saat proses persalinan. Namun, hindari gerakan-gerakan yoga yang berat seperti backbend, mengangkat kaki lebih tinggi dari kepala atau jantung, posisi yang mengharuskan berbaring telentang, gerakan yang memutar perut, dan posisi yang menguji keseimbangan.

5. Pilates

Seperti yoga, pilates bisa membantu memperkuat tubuh selama masa kehamilan. Olahraga ini juga dapat membantu meredakan nyeri di punggung bagian bawah yang terjadi karena adanya penambahan berat badan pada sisi depan tubuh.

Untuk ibu hamil, hindari gerakan-gerakan seperti memutar perut, mengangkat kaki di atas kepala atau jantung, dan diam dalam waktu yang lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Senam aerobik

Meski aman dilakukan saat hamil muda, disarankan untuk melakukan gerakan-gerakan aerobik low impact yang telah diajarkan oleh instruktur bersertifikat.

6. Berenang

Berenang dapat membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen, juga mendorong perkembangan serta kelenturan otot. Sebagai permulaan, Anda bisa berenang sebanyak 2 atau 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesinya. Setelah terbiasa, Anda dapat menambah sesi berenang menjadi lebih dari 3 kali dalam seminggu.

7. Bersepeda statis 

Daripada bersepeda di jalan yang berisiko jatuh, ibu hamil disarankan berolahraga memakai sepeda statis. Untuk beberapa minggu pertama, lakukan olahraga ini selama 10 hingga 15 menit setiap sesinya. Jika sudah terbiasa, Anda dapat menambah durasi latihan menjadi 30 hingga 60 menit.

8. Angkat beban dengan intensitas rendah

Selain membantu menjaga berat badan tetap sehat dan terkontrol, latihan angkat beban memperkuat tubuh. Ketika tubuh Anda kuat, risiko untuk jatuh juga ikut berkurang.

Namun, hindari hal-hal berikut saat angkat beban: mengejan, mengangkat beban di atas perut, mengangkat beban sambil berbaring, dan mengangkat beban yang terlalu berat.

Meski olahraga disarankan untuk ibu hamil, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum melakukan olahraga untuk mencegah risiko keguguran atau bayi lahir prematur.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

7 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

9 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

14 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

16 hari lalu

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga. Foto: Canva
10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga.


Spesialis KFR Bagi Tips Stimulasi Aktivitas Fisik Anak sesuai Usia

17 hari lalu

Ilustrasi anak bermain/UNIQLO
Spesialis KFR Bagi Tips Stimulasi Aktivitas Fisik Anak sesuai Usia

Pakar mengatakan stimulasi aktivitas fisik pada anak bisa dimulai dari usia 0-1 tahun dan disesuaikan kemampuan di usianya.


3 Rekomendasi Waktu Olahraga Saat Puasa untuk Menurunkan Berat Badan

17 hari lalu

Agar tubuh tidak lemas, perhatikan waktu olahraga saat puasa yang tepat. Anda bisa melakukan sebelum berbuka atau setelah buka puasa. Foto: Canva
3 Rekomendasi Waktu Olahraga Saat Puasa untuk Menurunkan Berat Badan

Agar tubuh tidak lemas, perhatikan waktu olahraga saat puasa yang tepat. Anda bisa melakukan sebelum berbuka atau setelah buka puasa.


7 Manfaat Olahraga Saat Puasa, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

17 hari lalu

Ada banyak manfaat olahraga saat puasa, di antaranya bisa mencegah diabetes dan menurunkan berat badan. Berikut penjelasannya.  Foto: Canva
7 Manfaat Olahraga Saat Puasa, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Ada banyak manfaat olahraga saat puasa, di antaranya bisa mencegah diabetes dan menurunkan berat badan. Berikut penjelasannya.


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

18 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

22 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.