Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Kedua Sabai Morscheck Alami Bilirubin Tinggi, Ini Batasan dan Perawatannya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Sabai Morscheck menyambut kelahiran anak kedua, pada Jumat 30 Oktober 2020. Instagram.com/@ringgoagus
Sabai Morscheck menyambut kelahiran anak kedua, pada Jumat 30 Oktober 2020. Instagram.com/@ringgoagus
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sabai Morscheck melahirkan anak kedua pada Jumat, 30 Oktober 2020 di Brawijaya Hospital, Jakarta, melalui persalinan normal. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir dengan berat 3,8 kilogram dan tinggi 51 centimeter. Hal ini diketahui dari unggahan suaminya, Ringgo Agus Rahman di Instagram.

“Yeaaayyy istri yang baik ini sudah berhasil melahirkannya... enggak nyakar.. enggak jambak.. amannn... enggak rusuh kamu.. kereeennn... gmn caranya kmu bisa keluarin anak yang dengan berat 3,8kg tinggi 51cm ituhhhh...,” tulisnya dalam keterangan foto Sabai sambil memeluk anak kedua.

Namun, pasangan ini harus menunggu putra yang diberi Curtis Ziggy Mars Morscheck, pulang ke rumah. Sebab hasil pemeriksaan biliburinnya masih tinggi, sehingga dia harus dirawat selama 2x24 jam.

"Harusnya anak baru ini pulang ke rumah kita yang kecil berantakan tapi seru, beberapa keluarga udah nunggu di rumah buat liat Curtis pertama kali secara langsung, tapi kemaren sore dari hasil bilirubin yg tinggi mengharuskan dia dirawat selama 2 x 24 jam dan terpisah dari kita huhuhu....," tulis Ringgo dalam keterangan foto Curtis yang dipangku kakaknya, Bjorka Dieter Morscheck, di Instagram, Senin, 2 November 2020. 

Bilirubin adalah pigmen berwarna kuning yang terdapat dalam darah dan tinja manusia. Dalam kondisi normal, pigmen ini berfungsi untuk membantu pengolahan lemak di tubuh. Kadar bilirubin dalam darah yang terlalu tinggi menandakan gangguan di tubuh.

Seperti dilansir dari laman Sehatq, kadar bilirubin normal pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Sebab, pada bayi yang baru lahir, kadar bilirubinnya biasanya akan mengalami kenaikan. Namun, kadar tersebut akan menurun dan kembali normal dalam waktu 1-2 minggu setelah bayi dilahirkan. Bayi yang saat lahir kadar bilirubinnya terlalu tinggi, biasanya akan langsung dibawa ke ruang NICU atau ruang perawatan intensif khusus bayi. Di ruangan tersebut, bayi akan menjalani beberapa pemeriksaan lanjutan mengenai penyakit yang melatari kondisi ini sekaligus menerima perawatan seperti terapi sinar.

Nilai bilirubin normal pada 24 jam pertama setelah kelahiran bayi adalah di bawah 5 mg/dL. Apabila ada bayi yang nilainya lebih tinggi daripada itu, maka kemungkinan bayi akan mengalami jaundice atau yang sering disebut sebagai penyakit kuning. Saat nilai bilirubin bayi yang baru lahir melebihi 5 mg/dL, dokter biasanya belum akan langsung melakukan perawatan khusus.

Dokter akan memantau terlebih dahulu selama beberapa hari, untuk melihat potensi penurunan nilai bilirubin secara perlahan dan kembali normal.Perawatan pada bayi baru akan dilakukan apabila nilai bilirubinnya sudah naik cukup drastis. Berikut ini batas kadar bilirubin dalam darah yang memerlukan perawatan sesuai usia bayi.

  • Usia kurang dari 1 hari: > 10 mg/dL
  • Usia 1-2 hari: > 15 mg/dL
  • Usia 2-3 hari: > 18 mg/dL
  • Usia lebih dari 3 hari: > 20 mg/dL

Sedangkan untuk membantu menurunkan kadar bilirubin dalam darah, berikut ini beberapa pilihan perawatan yang biasanya akan dilakukan dokter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Terapi sinar

Terapi sinar atau fototerapi, merupakan perawatan paling umum untuk bayi dengan nilai bilirubin tinggi. Saat menjalani terapi ini, bayi akan mendapatkan paparan sinar secara langsung ke kulitnya. Sinar tersebut akan membuat bilirubin berubah bentuk sehingga lebih mudah keluar dari tubuh.Saat mejalani terapi ini, bayi bisa ditempatkan di dalam inkubator ataupun dibalut dengan menggunakan selimut yang dibuat khusus untuk alternatif terapi ini.

2. Menambah asupan nutrisi

Bayi juga akan terus diberi asupan cairan lewat infus maupun ASI. Kurangnya cairan atau dehidrasi bisa membuat kadar bilirubin semakin naik.

3. Terapi imunoglobulin intravena (IVIg)

Metode ini digunakan pada bayi kuning dengan golongan darah yang berbeda dari ibunya. Imunoglobulin adalah bagian dari sistem imun yang saat masuk ke tubuh bayi akan membantu menghancurkan sel darah merah penghasil billirubin berlebih.

4. Transfusi pergantian darah

Prosedur ini bersifat darurat yang hanya akan dilakukan apabila kadar bilirubin tidak juga turun meski sudah dilakukan perawatan lainnya. Pada prosedur ini, darah bayi akan dikeluarkan dan diganti dengan darah dari donor, sehingga kadar bilirubin bisa turun dengan cepat.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

9 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

22 jam lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

3 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

25 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

28 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh