TEMPO.CO, Jakarta - Ibu baru mungkin kewalahan mengatasi bayi rewel atau menangis tiada henti. Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi. Ketika dia menangis, mungkin dia ingin menyampaikan bahwa dia lapar, lelah, kegerahan, atau tidak nyaman.
Berbagai cara dicoba, mulai dari memberi susu, mengusap-usap, menggendong, atau mengayun-ayunnya, tapi tangisan tak juga kunjung berhenti.
Itu juga dialami oleh Mona Ratuliu ketika mengasuh bayinya, Numa Kamala Srikandi. Dia memang bukan ibu baru karena Numa adalah anak keempatnya. Belajar dari pengalaman, kini dia punya cara untuk menenangkan bayi rewel.
Aktris dan model itu membagikan pengalamannya di Instagram. Menurut Mona, ada hari-hari di mana bayinya rewel. Kadang-kadang sulit menerjemahkan tangisannya.
“Aslinya bayi nangis itu untuk berkomunikasi. Mungkin dia mau kasih tau ke kita kalau dia lagi kedinginan, kepanasan, nggak nyaman sama baju atau popoknya, mungkin juga dia lagi sakit perut. Atau bisa jadi dia lagi mengalami percepatan pertumbuhan,” tulis dia di samping fotonya yang sedang menggendong Numa.
Dulu, saat mengasuh anak pertama, dia sempat stres menghadapi hari-hari seperti ini. Selain kelelahan dan kebingungan, dia juga kerap dihinggapi rasa bersalah karena tidak bisa menenangkan anaknya yang menangis.
“Padahal makin kita panik, anaknya malah makin rewel lho,” kata istri Indra Barsco ini.
“The best we can do sebagai ibu, gendong si baby penuh cinta, lebih baik lagi kalau kulit ketemu kulit lebih memberi efek menenangkan. Keluarkan suara seperti 'ssshh ssshhh', atau bisa juga nyanyi lagu yang lembut,” kata perempuan 38 tahun itu, melanjutkan.
Selain menggendong, Mona juga punya trik agar Numa tetap tenang. Setiap hari sehabis mandi, dia selalu memijat Numa dengan losion agar lebih nyaman.
“Tenang ya buibu, hampir semua bayi melewati fase ini kok. Obatnya cuma kasih sayang orang tuanya,” ujar dia dengan emoji hati.
Mona Ratuliu melahirkan anak keempatnya itu pada 20 Mei 2020. Dia dan suami sebelumnya telah memiliki Davina Syafa Felisa, 17; Barata Rahadian Nezar, 11; dan Syanala Kania Salsabila, 8.