"

Beda Parental Burnout dengan Stres, Simak Gejala dan Tips dari Ahli

Editor

Mila Novita

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Para orang tua, khususnya, ibu memiliki peran berlipat ganda selama pandemi Covid-19. Menjadi ibu rumah tangga atau bekerja, mendampingi anak-anak sekolah daring, mengurus kebutuhan anak dan suami, ditambah seabrek tugas lainnya. Pekerjaan yang tiada berakhir memicu munculnya parental burnout atau kelelahan fisik dan mental berlebihan. 

Psikolog anak dan keluarga Samanta Ananta mengatakan, merujuk istilah awal mulanya istilah ini hanya untuk pekerja medis sekitar 1970-an. Namun, semakin ke sini, parental burnout jadi istilah umum dalam beberapa tahun ini.

Istilah tersebut menjadi dekat karena banyak yang merasakan. "Rasanya lebih dari kelelahan, sudah menjadi klimaks rasa jenuh dan kelelahan yang tidak bisa dibendung lagi," jelas Samanta dalam Instagram Live Cerita Cantika, Jumat, 16 Oktober 2020.

Bagaimana cara membedakannya dengan stres atau depresi? Cara membedakannya ada pada energinya.

Orang tua yang mengalami stres biasanya sudah kehilangan energi, sedangkan burnout masih ada. Istilah burnout memang belum ada penegakan diagnosis, tapi telah menjadi bagian dari isu kesehatan mental.

Menurut Samanta, gejala burnout secara umum terbagi menjadi tiga, yakni secara fisik tidak bisa merawat diri sendiri, perubahan perilaku dari hal yang sederhana seperti terlambat bangun dan marah-marah, dan secara emosi jadi mudah iritasi serta menghindar.

"Mulai marah-marah dan meminta anak buat belajar sendiri, sudah tidak ingin mendampingi. Paling terlihat di perilaku marah-marah ya, karena sudah jenuh dan over-hectic. Sampai tidak ada ide mau ngapain dan ada perasaan tidak ada apresiasi," ujar dia.

Lalu bagaimana sebaiknya cara mengatasi parental burnout agar tidak semakin berlarut dan memicu depresi? Samanta menyarankan mencari solusi yang tepat agar bisa survive.

Pertama-tama, identifikasi dulu kadarnya. Sebagai ilustrasi 1-10, kita masuk di angka yang mana. Kalau levelnya masih di bawah 5 masih bisa self healing.

"Caranya dengan makan sehat, tidur cukup dengan kualitas baik, bergerak bisa jalan kaki agar fungsi tubuh kita berjalan optimal," jelasnya.

Jika masih belum berpengaruh, kita bisa melakukan mindfulness, aku mendengar, aku merasakan, aku melihat, aku menghirup, dan aku menyentuh. Simpelnya memanfaatkan semua indera yang kita miliki.

Fokus melakukan apa yang sedang kita lakukan, jangan multitasking karena kegiatan tersebut semakin membuat fisik lelah. Jika sudah di angka lebih dari 5, Samanta menyarankan agar sebaiknya berkonsultasi ke profesional.








Ramadan, Momen Tepat Tumbuhkan Empati Anak

55 menit lalu

Ilustrasi anak mendapat hadiah setelah berpuasa. shutterstock.com
Ramadan, Momen Tepat Tumbuhkan Empati Anak

Pakar komunikasi mengatakan Ramadan merupakan momen tepat bagi orang tua untuk meningkatkan rasa empati pada anak.


4 Penyakit yang Rentan Muncul Saat Berpuasa

1 hari lalu

Ilustrasi maag. freepik.com
4 Penyakit yang Rentan Muncul Saat Berpuasa

Saat berpuasa tubuh yang tidak terbiasa akan mengalami perubahan. Waspadai 4 penyakit yang kerap muncul saat puasa.


Keringat Dingin Muncul Dipengaruhi Faktor Fisik dan Psikologis

5 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Keringat Dingin Muncul Dipengaruhi Faktor Fisik dan Psikologis

Keringat dingin biasanya muncul di beberapa bagian tubuh antara lain telapak tangan, kaki, atau wajah


7 Penyakit yang Muncul ketika Stres, Sakit Kepala hingga Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
7 Penyakit yang Muncul ketika Stres, Sakit Kepala hingga Jantung

Ada berbagai macam penyakit yang bisa muncul ketika dalam keadaan stres, mulai dari gangguan pencernaan, migrain, hingga penyakit jantung.


Kriteria Hubungan yang Menyenangkan, Tak Harus Selalu yang Indah

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Kriteria Hubungan yang Menyenangkan, Tak Harus Selalu yang Indah

Kita selalu ingin menunjukkan sikap terbaik dalam hubungan atau bahkan terpuji. Padahal, bukan hal itu yang akan membuat pasangan bahagia.


Kiat Orang Tua Menghadapi Anak Indigo

7 hari lalu

Ilustrasi anak indigo. ytimg.com
Kiat Orang Tua Menghadapi Anak Indigo

Seringkali orang tua kesulitan dalam menghadapi anak indigo karena keunikannya. Lalu, bagaimana kiat orang tua menghadapi anak indigo?


Ciri Attachment Disorder atau Gangguan Hubungan Sosial dan Kiat Mengatasinya

7 hari lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Ciri Attachment Disorder atau Gangguan Hubungan Sosial dan Kiat Mengatasinya

Attachment disorder atau gangguan kelekatan mempengaruhi perilaku kemampuan seseorang untuk membentuk dan mempertahankan hubungan


5 Cara Mengendalikan Emotional Eating

7 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
5 Cara Mengendalikan Emotional Eating

Jika terus dibiarkan, emotional eating bisa mengganggu kesehatan


Penelitian Sebut Kaitan Olahraga dan Berkurangnya Risiko Depresi

7 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas treadmill. Freepik.com
Penelitian Sebut Kaitan Olahraga dan Berkurangnya Risiko Depresi

Penelitian mengungkapkan olahraga dapat membantu orang mengelola stres, depresi, selain menurunkan berat badan.


Cara Hadapi Lansia dengan Emosi Beragam, Cek yang Dominan

11 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Cara Hadapi Lansia dengan Emosi Beragam, Cek yang Dominan

Emosi lansia beragam seiring pertambahan usia. Perhatikan emosi apa yang paling dominan agar ia lebih mudah dihadapi.