Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cek Gejala Awal Kanker Payudara dengan Rajin Deteksi Dini

image-gnews
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data Globocan 2018, 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan menderita kanker. Sementara 1 dari 11 perempuan dan 1 dari 8 laki-laki meninggal karena kanker. Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito mengatakan kanker payudara berada di peringkat pertama kasus terbanyak di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta.

"Yang menjadi fokus lainnya adalah bagaimana menurunkan staging kanker di masyarakat selain dari sarana dan prasarana,” tutur Dokter Soeko dalam online talkshow bertajuk Deteksi Dini Menyelamatkan Hidup yang diadakan YKPI dan RS Kanker Dharmais, Sabtu 17 Oktober 2020.

Selain itu, masyarakat juga perlu mendapatkan pengetahuan tentang screening dan deteksi dini agar menjadi kebutuhan masyarakat. Padahal, lingkungan yang penuh polusi, faktor genetik dan gaya hidup yang seringkali tidak sehat bisa membuat seseorang menjadi rentan berbagai macam penyakit, salah satunya kanker.

Menurut Dokter Spesialis Bedah Onkologi, Bob Andinata, gejala kanker payudara yang paling awal adalah timbulnya benjolan di payudara. Sering kali, benjolan ini tidak terasa nyeri dan itulah yang biasanya diabaikan banyak orang. “Karena tidak sakit, biasanya orang jadi tidak mengontrol. Padahal kalau dibiarkan bisa saja dalam enam bulan jadi naik, dari jinak menjadi ke ganas,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebab itu, deteksi dini sangat penting untuk dilakukan agar angka harapan hidup pasien lebih panjang. Kanker payudara itu ada beberapa stadium, yaitu stadium 0, 1, 2, 3 dan 4. Untuk stadium 0 dan 1, angka ketahanan hidupnya bisa di atas 95 persen. "Sementara untuk stadium 4 itu sulit, sudah tidak bisa kalau dilakukan operasi juga karena sudah menyebar. Jadi itu yang sekarang kita coba kejar,” lanjut Bob.

Bod Adinata pun berniat untuk mengadakan program pelatihan kepada dokter umum agar bisa melakukan Periksa Payudara Klinis atau Sadanis sehingga deteksi dini kanker payudara bisa menjangkau lebih banyak orang.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

7 hari lalu

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno. ANTARA/HO-Kemenag
Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka pelatihan deteksi dini konflik sosial keagamaan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.