Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Kol Ungu Kaya Antioksidan, Menjaga Kesehatan Pencernaan dan Jantung

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Kol ungu. Pixabay.com/Congerdesign
Kol ungu. Pixabay.com/Congerdesign
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kol ungu atau kol merah kata akan kandungan antioksidan. Seperti sayuran berwarna mencolok lainya yang dapat melindungi dari kerusakan akibat paparan radikal bebas. Rasanya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan kol yang berwarna hijau.

Dalam 90 gram kol ungu mentah terkandung berbagai macam nutrisi, karbohidrat, serat, vitamin C, vitamin K, vitamin B6. Selain itu, kol ungu juga mengandung zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, copper, dan juga zinc. 

Berikut ini manfaat mengkonsumsi kol ungu

1. Mengatasi inflamasi

Kol ungu dapat membantu mengatasi inflamasi yang menyebabkan berbagai penyakit. Dalam sebuah studi, kol ungu dapat mengurangi inflamasi pencernaan sebanyak 22-40%. Kandungan sulfur berupa sulforaphane yang ada dalam kubis-kubisan berperan penting dalam hal ini. Selain itu, kol ungu juga dapat mengatasi inflamasi pada kulit. Contohnya orang dewasa yang menderita arthritis bisa menempelkan kol sekali sehari untuk mengurangi rasa nyeri. Ini adalah hasil studi selama 4 pekan.

2. Sumber antioksidan 

Kol ungu merupakan sumber antioksidan yang menjaga tubuh dari kerusakan akibat zat radikal bebas. Antioksidan ini meliputi vitamin C, karoten, dan flavonoid seperti anthocyanin dan kaempferol. Dibandingkan dengan kubis, kandungan antioksidan kol ungu 4,5 kali lebih tinggi. Bahkan menariknya lagi, kol ungu termasuk makanan dengan kandungan antioksidan tertinggi.

3. Potensi menjaga kesehatan jantung

Kandungan anthocyanin dalam kol ungu berpotensi menjaga kesehatan jantung. Dalam studi terhadap partisipan perempuan yang mengonsumsi makanan kaya anthocyanin, sekitar 11-32 persen memiliki risiko serangan jantung lebih rendah jika dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi makanan serupa. Semakin tinggi anthocyanin dalam makanan, khasiatnya semakin besar untuk membantu menurunkan tekanan darah. Ini berkaitan erat dengan menurunkan risiko penyakit jantung. Di dalam kol ungu, terdapat lebih dari 36 jenis anthocyanin.

4. Potensi memperkuat tulang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam kol ungu terdapat mineral penting seperti kalsium, mangan, dan juga zinc. Selain itu, ada vitamin C dan K yang penting dalam fungsi pembentukan tulang. Lebih jauh lagi, kombinasi nutrisi dalam kol ungu ini dapat menjaga sel-sel tulang dari kerusakan.

5. Potensi melindungi dari kanker

Para pakar meyakini kandungan sulforaphane dan anthocyanin dalam kol ungu dapat membantu melindungi dari kanker. Lebih detailnya, konsumsi kol ungu bisa menurunkan risiko terkena kanker usus hingga 18%.Selain itu, pola makan kaya akan sayuran kubis-kubisan juga dapat menurunkan risiko kanker payudara. Meski demikian, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal ini.

6. Potensi menyehatkan pencernaan

Konsumsi kol ungu secara berkala dapat meningkatkan kesehatan pencernaan seseorang. Potensi ini berangkat dari bukti bahwa konsumsi sayuran kubis-kubisan dapat mengurangi inflamasi di pencernaan hingga mengurangi luka di usus.Lebih jauh lagi, kol ungu juga merupakan sumber serat yang dapat menjaga kesehatan pencernaan. Serat tak larut air yang membentuk 70 persen kol ungu dapat melancarkan proses cerna sekaligus mencegah konstipasi.

7. Meredakan nyeri payudara ibu menyusui

Keluhan utama ibu menyusui adalah saat terjadi penyumbatan ASI. Biasanya, ini mengakibatkan payudara membengkak serta menimbulkan rasa nyeri luar biasa. Mengatasinya bisa dengan pijat hingga konsultasi ke dokter laktasi. Namun jangan lupakan khasiat dari kol. Menempelkan kol di payudara dapat mengurangi rasa nyeri serta pembengkakan. Ini bisa menjadi alternatif bagi ibu menyusui saat produksi ASI melimpah, utamanya setelah melahirkan.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

15 jam lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

Berikut tips tetap bisa makan enak saat Lebaran tanpa menimbulkan rasa tak nyaman di pencernaan dari Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

23 jam lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung seperti Sindrom Brugada. Bagaimana menanganinya?


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

1 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Donny Kesuma Meninggal, Enam Hari Lalu Sempat Pulang dari Perawatan di RS

9 hari lalu

Donny Kesuma. Foto: Instagram.
Donny Kesuma Meninggal, Enam Hari Lalu Sempat Pulang dari Perawatan di RS

Donny Kesuma meninggal pada Selasa malam ini setelah sempat menjalani perawatan akibat penyakit jantung.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

9 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

10 hari lalu

ilustrasi berat badan (pixabay.com)
5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup


Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

Bunyi alarm dapat mengganggu siklus tidur alami.