Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Mitos Mengelola Keuangan Paling Populer, Hindari Kartu Kredit dan Cari Diskon

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi perempuan menabung/hemat. Shutterstock
Ilustrasi perempuan menabung/hemat. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengetahui cara menyimpan uang dan mengevaluasi keuangan adalah sebuah keterampilan, sama seperti keterampilan lainnya. Keterampilan ini tidak pernah diajarkan di sekolah formal, kebanyakan dipelajari dari teman, keluarga, atau komunitas. 

Untungnya, tidak ada kata terlambat untuk mengadopsi kebiasaan menabung dan perencanaan keuangan yang lebih baik, bahkan selama pandemi.

Natalie Chaves, lead planner dan Certified Financial Planner (CFP) di Facet Wealth, sebuah firma perencanaan keuangan, mengatakan bahwa ada banyak mitos tentang perencanaan keuangan yang selama ini salah, termasuk soal penghematan.

Berikut tujuh mitos tentang keuangan yang perlu dihindari, seperti dilansir Bustle, Senin, 12 Oktober 2020.

1. Ada orang tidak bisa menabung

Memang benar bahwa sebagian orang secara alami cenderung pintar menabung, tapi tidak ada orang yang buruk dalam menyimpan uang. Selalu ada peluang untuk belajar. Mulailah dengan menciptakan hubungan dengan uang.

"Jadwalkan pemeriksaan harian, mingguan, atau bulanan dengan uang Anda, dan Anda akan mulai melihat perubahan positif saat Anda merasa lebih bisa mengendalikan keuangan,” kata Chaves.

2. Sulit mengontrol keuangan saat ekonomi tak menentu

Di tahun yang penuh gejolak ini memang sulit mengendalikan keuangan, terutama Anda yang sedang mencari pekerjaan atau dibayang-bayangi PHK. Tapi jika benar-benar keuangan terasa goyah, cari cara untuk menghemat uang, misalnya tinggal sementara dengan kerabat jika itu pilihan, menegosiasikan suku bunga utang, atau melakukan pekerjaan sampingan. 

3. Penghasilan bertambah berarti punya uang lebih banyak

Secara teknis itu benar, tetapi para ahli mengatakan bahwa cara terbaik untuk memaksimalkan uang Anda adalah dengan membangun kebiasaan keuangan yang lebih baik. Sebab, ketika Anda menghasilkan lebih banyak uang, biaya gaya hidup juga cenderung naik.

“Ketika seseorang mengalami peningkatan pendapatan, biaya tetap seperti sewa dan transportasi cenderung meningkat dengan pendapatan tersebut karena mereka mengejar gaya hidup yang lebih tinggi daripada mengalokasikan uang ekstra untuk menabung,” kata Lauren Anastasio, Perencana Keuangan Bersertifikat (CFP) di SoFi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara terbaik adalah beri diri Anda “gaji” tetap dan simpan sisa uang di tabungan atau rekening investasi.

4. Jangan gunakan kartu kredit

Meskipun benar bahwa utang kartu kredit sangat buruk, itu juga bisa digunakan secara bertanggung jawab sehingga bisa menjadi alat keuangan yang cerdas, terutama ketika ada banyak tawaran keuntungan atau hadiah.

“Jika kartu kredit membantu Anda mengumpulkan poin saat belanja kebutuhan sehari-hari untuk barang-barang seperti bahan makanan dan bensin, gunakanlah,” kata McCreary.

Kadang-kadang poin akan berguna saat liburan atau ketika ingin membeli gawai.

5. Tidak bisa merencanakan masa depan saat punya utang

Utang bisa membuat Anda merasa buntu. Meskipun melunasinya adalah ide yang baik, tapi tak perlu menunggu lunas untuk mulai menabung.

"Memiliki lebih sedikit utang pasti akan membantu masa depan keuangan, tetapi Anda tidak harus memilih antara melunasi utang dan menabung untuk tujuan jangka panjang,” kata Leslie Tayne, pengacara keringanan utang dan pendiri Tayne Law Group di New York.

6. Selalu mencari diskon

Sulit untuk mengabaikan diskon, tetapi strategi paling cerdas saat belanja adalah menentukan apakah Anda membutuhkan barang itu atau tidak. Belilah hanya ketika Anda membutuhkannya, jangan karena diskon.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

11 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

12 hari lalu

Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Foto : humasprovkaltara
Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

Untuk mencegah pemborosan, ada baiknya uang THR digunakan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan dikelola sebaik mungkin. Berikut tipsnya.


Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

16 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.


Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

17 hari lalu

Pedagang kaki lima menjual buah-buahan dan sayuran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 30 Mei 2022. Pada hari Senin, penduduk setempat mengisi perangkat listrik dari generator dan bertukar makanan dan pakaian di pasar jalanan dadakan. REUTERS/Alexander Ermochenko
Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang


Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

23 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS.


Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

24 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.


Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

24 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

Japan Credit Rating Agency, Ltd. kembali mempertahankan peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+. Apa artinya?


Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

24 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.