TEMPO.CO, Jakarta - Iga Swiatek menikmati kemenangan perdananya di Grand Slam di Paris dengan keluar dari gelembung untuk pemotretan juara. Dengan latar belakang Menara Eiffel, dia terlihat membawa Piala Suzanne-Lenglen dalam balutan gaun sepanjang pergelangan kaki berwarna cerah.
"Saya dan teman baru saya ... Sangat bersyukur bisa menggendong Coupe cantik Suzanne Lenglen dan akhirnya menikmati Paris dari perspektif yang berbeda dari kamar hotel," tulisnya dalam keterangan foto yang diunggah pada Minggu 10 Oktober 2020 di Instagram.
Petenis Polandia itu tampil bergaya feminin mengenakan gaun panjang bermotif garis-garis berwarna-warni. Gaun shirtdress itu memiliki aksen belt bermotif senada yang dia ikat longgar. Sedangkan untuk bawahannya, dia mengenakan sepatu loafer berwarna hitam.
Iga Swiatek tidak kehilangan satu set pun selama dua minggu tanpa cela, lengkap dengan kemenangan 6-1, 6-2 atas unggulan satu Simona Halep dan kemenangan 6-4, 6-1 atas unggulan nomor empat Sofia Kenin di final. Dia tampaknya lebih dari siap untuk sorotan.
"Saya pikir saya akan, seperti, terbiasa dengan itu, itu tidak akan menjadi masalah bagi saya," katanya tentang ketenaran barunya. "Saya tidak memiliki masalah dengan, seperti, mendapatkan perhatian, dengan orang-orang di sekitar saya. Saya pikir itu akan baik-baik saja bagi saya."
Satu-satunya saat kegelisahan tampaknya muncul dengan sendirinya selama wawancara pasca pertandingan dengan Marion Bartoli dan pidato presentasi trofi. "Yah, saya tahu pidato saya tidak sempurna," Iga Swiatek kepada pers seperti dilansir dari laman Baseline. "Saya pada dasarnya tidak tahu harus berkata apa. Saya pikir saya benar-benar memiliki kekacauan di kepala. Sulit untuk mengatakannya."
Prestasi tak terduganya ini sangat menawan dan mengingatkan pada saat Naomi Osaka yang berusia 20 tahun memberikan pidato pemenang pertamanya di Indian Wells pada tahun 2018. Keduanya kebetulan berteman.