Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Parental Burnout, Simak 6 Tips Mengatasi Kelelahan Fisik dan Mental

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kondisi psikologis yang rentan dialami oleh orang tua ialah burnout atau kelelahan fisik dan mental. Terlebih ladu di masa pandemi, ketika banyak aktivitas dilakukan di rumah saja.

Burnout adalah gangguan psikologis yang disebabkan situasi yang tidak kondusif sehingga mengakibatkan rasa lelah berkepanjangan, perasaan sinis, pola pikir negatif, serta ketidakmampuan seseorang untuk melakukan aktivitas secara optimal.

Menurut psikolog Anisa Cahya Ningrum kondisi saat ini memaksa orang tua  mengerjakan banyak hal yang mungkin selama ini tidak perlu, atau bahkan tidak pernah mereka lalukan.

Misalnya tentang pendampingan anak dalam belajar secara daring di rumah. Karena ini terjadi terus menerus dan tak mendapatkan kepastian kapan akan berakhir, maka orang tua bisa merasakan kelelahan secara fisik maupun mental.

"Kelelahan orang tua bisa menimbulkan konsekuensi serius. Terlebih lagi, bisa dirasakan di masa pandemi ini. Banyak orang tua yang mengalami bournout, atau kelelahan yang teramat sangat," ucap Anisa kepada Tempo.co, Sabtu, 10 Oktober 2020.

Orang tua yang mengalami burnout bisa terdeteksi dari pikiran, perasaan, dan perilakunya. Karena sangat lelah secara fisik, aktivitasnya menjadi terbatas dan produktivitasnya menurun. Badan terasa lunglai dan enggan melakukan pekerjaan, termasuk dalam pengasuhan anak.

"Konsentrasi mulai terganggu dan sulit memusatkan perhatian, sehingga sering kali melakukan kesalahan atau keteledoran. Kondisi ini bisa memicu emosi orang lain, maupun diri sendiri," ucapnya.

Kemudian ada perasaan marah, sedih, dan kehilangan motivasi. Kadang mereka juga mengalami gangguan makan dan pola tidur, sehingga kondisi kesehatannya berisiko mengalami penurunan.

Berikut tips mengatasi parental burnout yang dialami orang tua seperti yang disampaikan Anisa. 

1. Skala prioritas

Orang tua perlu melakukan manajemen waktu yang efektif. Yang pertama dengan membuat skala prioritas, dengan memilah mana pekerjaan yang lebih penting dan mendesak, agar beban pekerjaan lebih seimbang dalam kesehariannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Membuat jadwal

Bila perlu, kita memecah pekerjaan yang berat, menjadi tugas-tugas kecil yang bisa dilakukan secara bertahap. Misalnya urusan membersihkan rumah, bisa dijadwalkan di pagi, siang, dan malam hari dengan pembagian yang proporsional

3. Berbagi peran

Perlu diskusikan juga, untuk saling berbagi peran sebagai ayah dan ibu, agar bisa saling memahami titik kelelahan untuk bisa saling membantu. Jika keduanya sudah sangat lelah, maka perlu dipikirkan untuk mendelegasikan kepada orang lain, sebagai upaya mencari bantuan.

4. Ruang beristirahat

Orang tua perlu memberi ruang dan waktu bagi diri sendiri untuk beristirahat, agar tidak memforsir diri sehingga kelelahan. Tidak perlu merasa bersalah hanya karena melakukan hal yang disukai, sementara cucian menumpuk di dapur, misalnya. Lakukan secukupnya, agar tubuh dan mental kita menjadi nyaman dan segar.

5. Asupan gizi

Upayakan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan menggerakkan tubuh secara rutin, agar sirkulasi oksigen tetap berjalan dengan baik di tubuh kita.

6. Mencurahkan perasaan

Orang tua juga boleh berkeluh kesah atas perasaan dan kelelahannya dengan cara yang sehat. Ceritakan pada orang yang bisa dipercaya, atau ekspresikan emosi dalam bentuk tulisan, gambar, atau apapun yang disukai, agar kita merasa lega dan sehat secara mental.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

7 jam lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

13 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

4 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

4 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

8 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

Polisi menyatakan penyebab kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek karena pengemudi Gran Max kelelahan


Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

8 hari lalu

Ilustrasi minuman energi (Pixabay.com)
Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

Minum minuman berenergi saat kelelahan berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat orang kurang waspada saat mengemudi.


Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

11 hari lalu

Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

14 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

15 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

21 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.
Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.