Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perawatan Paliatif Pasien Kanker Payudara Tak Hanya untuk Stadium Akhir

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien kanker payudara kadang kala membutuhkan perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Namun, perawatan ini kerap mendapatkan stigma negatif. Ada anggapan bahwa perawatan ini hanya untuk pasien yang akan meninggal. 

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Instalasi Paliatif Rumah Sakit Kanker Dharmais, Maria Witjaksono. Ia menegaskan, kenyataannya perawatan tersebut tidak untuk pasien yang akan meninggal. 

"Justru perawatan paliatif dibutuhkan sejak awal. Bahkan ketika sel kanker itu belum ganas," kata Maria melalui siaran pers dalam rangka Bulan Kanker Payudara Yayasan Kanker Payudara Indonesia yang diterima Tempo.co, Senin, 5 Oktober 2020.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut menyontohkan, pada kondisi pasien belum didiagnosis kanker payudara, sementara dicurigai bahwa itu adalah kanker payudara stadium lanjut, maka pasien membutuhkan perawatan paliatif.

"Untuk apa? Yang utama bagaimana mereka bebas dari gejala yang sedang atau akan mereka rasakan," terang dokter Maria.

Adapun bagi mereka yang baru didiagnosis kanker payudara, maka bukan hal yang mudah untuk menerima penyakit tersebut begitu saja. Maka perawatan paliatif bermanfaat bagi pasien untuk mengerti tentang penyakitnya.

"Pasien bisa menerima penyakitnya dengan baik, dengan demikian pasien bisa kita ajak untuk berdiskusi mengenai pengobatan apa yang terbaik untuk pasien tersebut," lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain stigma negatif, perawatan paliatif juga sulit dilakukan akibat kurang tepatnya respons keluarga. Maria menjelaskan, ada banyak keluarga yang tetap memaksakan pengobatan ketika dokter menyatakan bahwa sudah tidak ada lagi pengobatan bagi pasien yang menderita kanker stadium lanjut.

Di saat seperti ini, dikatakan  Maria, perawatan paliatif sebetulnya akan sangat bermanfaat. Karena justru saat-saat seperti ini perawatan ini dilakukan untuk pasien yang bisa dikatakan sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif. 

Usaha tersebut lebih penting daripada memaksakan diri untuk melakukan tindakan yang dokter sendiri sudah tidak dapat lagi dilakukan.

Selain karena hasilnya tidak akan lebih baik, tambah Maria, memaksakan pengobatan dalam kondisi tersebut juga akan membuat pasien kehilangan waktunya untuk bisa bersama dengan keluarga.

"Dengan tidak dilakukan tindakan yang invasif, pasien bisa memiliki harapan hidup yang lebih panjang," kata dia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

3 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

8 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

10 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.