TEMPO.CO, Jakarta - Cover Vogue pertama Lizzo sangat keren. Pelantun "Truth Hurts", tampil di depan majalah fashion edisi Oktober 2020 dengan gaun merah-panas oleh Valentino. Dia juga mengenakan koleksi dari Gucci, Moschino Couture, dan LaQuan Smith di dalam edisi tersebut, difoto oleh sutradara video musik dan produser Hype Williams.
Dalam wawancara untuk Vogue itu, Lizzo membahas banyak topik termasuk Black Lives Matter dan permulaan musiknya hingga gerakan body positivity, di mana dia menjadi pembawa obor sejak awal karirnya. Namun menurut bintang pop itu, istilah body positivity telah dikomersilkan dan disesuaikan ke titik di mana ia dalam bahaya kehilangan maknanya.
“Sekarang, Anda melihat tagar 'tubuh positif', dan Anda melihat gadis berbingkai lebih kecil, gadis yang lebih montok. Banyak gadis kulit putih. Dan saya merasa tidak ada cara tentang itu, karena inklusivitas adalah tujuan utama pesan saya. Saya senang percakapan ini dimasukkan dalam narasi arus utama. Yang tidak saya suka adalah bahwa orang-orang yang menjadi tempat pembuatan istilah ini tidak mendapatkan manfaat darinya," ujar Lizzo seperti dilansir dari laman Page Six.
Baca Juga:
“Gadis dengan punggung gemuk, gadis dengan perut yang menggelambir, gadis dengan paha yang tidak terpisah, yang tumpang tindih. Gadis dengan stretch mark. Anda tahu, gadis-gadis yang berada di klub 18-plus. Mereka perlu mendapat manfaat dari… efek arus utama dari kepositifan tubuh sekarang. Tetapi dengan segala sesuatu yang menjadi arus utama, itu akan berubah. Itu membuat - Anda tahu, itu dibuat dapat diterima."
Sekarang, penduduk asli Midwest ini ingin mendorong percakapan lebih jauh. "Saya pikir itu malas bagi saya untuk hanya mengatakan saya body positivity pada saat ini. Mudah. Saya ingin menjadi tubuh normatif. Saya ingin menormalkan tubuh saya. Dan tidak hanya menjadi seperti, 'Ooh, lihat gerakan keren ini. Menjadi gemuk adalah hal yang positif bagi tubuh. 'Tidak, menjadi gemuk itu normal," ujarnya.
Dan meskipun netizen mungkin terus menyerangnya karena merayakan lekuk tubuhnya, Lizzo mengatakan bahwa sangat penting bagi kita untuk terus melanjutkan diskusi tentang body positivity. “Saya pikir sekarang, saya berhutang kepada orang-orang yang memulai ini untuk tidak hanya berhenti di sini,” jelasnya. “Kita harus membuat orang tidak nyaman lagi, agar kita bisa terus berubah. Perubahan selalu tidak nyaman, bukan?”