Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Penyebab Kehamilan Meski Sudah Pakai KB Spiral

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi KB spiral atau IUD. shutterstock
Ilustrasi KB spiral atau IUD. shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu metode kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan dalam jangka panjang adalah IUD alias KB spiral. Risiko kehamilan langsung dapat dicegah begitu KB spiral pertama kali dipasang dan bertahan sampai 12 tahun. Efektivitas metode KB ini bisa mencapai 99,9% dengan pemasangan yang tepat, seperti dilansir dari laman Planned Parenthood. Namun pada beberapa orang tetap mengalami kehamilan meski sudah memakai KB spiral.

Risiko hamil saat pakai IUD mungkin terjadi dalam 1 tahun pertama setelah pemasangan, khususnya pada pemakaian KB spiral hormon pertama kali. Alasannya karena IUD hormonal hanya akan langsung bekerja efektif ketika dipasang pada tujuh hari pertama menstruasi. Jika IUD hormonal dipasang di luar hari-hari menstruasi, KB ini baru akan efektif tujuh hari kemudian. Apabila Anda berhubungan seks tanpa pengaman atau KB cadangan di rentang waktu ini, Anda mungkin bisa hamil.

Akan tetapi, risiko bisa hamil saat pertama kali pakai KB spiral (IUD) hormonal terhitung kecil. Hanya sekitar 5 persen wanita alias 2 dari 100 yang bisa hamil saat pakai KB spiral hormonal dalam tahun pertama pemakaian. Selain karena pemakaian pertama, risikonya juga kemungkinan meningkat lebih tinggi jika alat bergeser atau terlepas dari rahim.

IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim. KB spiral seharusnya terpasang di fundus rahim (titik puncak rahim) dengan lengan T yang terentang sepenuhnya mengarah ke tanduk rahim. Bagian vertikal dari “T” harus memanjang lurus ke bawah dalam rahim. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan KB spiral rentan bergeser setelah dipasang adalah:

- Dipasang segera setelah melahirkan normal: KB spiral dilaporkan berisiko lepas seluruhnya dalam 6 bulan setelah melahirkan.

- Dipasang saat berusia masih sangat muda, Risiko kebobolan hamil bisa berkurang jika usia pakai KB spiral (IUD) sudah di atas 19 tahun.

- Dipasang segera setelah mengalami keguguran: Studi dari The European Journal of Contraception & Reproductive Health Care melaporkan, wanita yang pakai IUD dalam dua minggu setelah aborsi berisiko lebih tinggi mengalami pergeseran alat atau lepas sepenuhnya, ketimbang orang-orang yang menunggu lebih lama.

IUD memiliki 2 benang tipis yang menggantung dari rahim ke bagian atas vagina. Anda seharusnya bisa merasakan keberadaan benang ini. Ketika IUD lepas atau bergeser, ada beberapa tanda yang bisa Anda rasakan seperti benang jadi lebih pendek dari biasanya, panjang benang tampak tidak sejajar, benang hilang (tidak terasa saat diraba). Bahkan Anda bisa merasakan gejala infeksi, seperti pendarahan vagina, kram parah, keputihan abnormal (cairan banyak, berwarna kehijauan, berbau tidak sedap), tanda-tanda infeksi seperti demam, sakit kepala, tidak enak badan (malaise), sakit saat berhubungan seks, nyeri tajam pada perut bawah atau panggul, hingga vagina berbau busuk. 

Dokter menyarankan agar wanita yang menggunakan IUD rutin kontrol satu bulan kemudian untuk memastikan IUD-nya masih terpasang dengan benar di dalam rahim. Selain itu, dokter, perawat, atau bidan yang memasangkan IUD Anda juga akan mengajari Anda bagaimana cara merasakan benang IUD dan cara memeriksanya apakah masih terpasang. Anda perlu beberapa kali memeriksa posisi IUD pada bulan pertama setelah pemasangan dan kemudian terus secara berkala setiap bulan setelah Anda menstruasi, karena IUD lebih mungkin bergerak selama menstruasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut adalah cara cek posisi KB spiral sendiri:
1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
2. Duduk atau jongkok dalam posisi squat.
3. Masukkan jari telunjuk ke dalam vagina sampai Anda merasakan leher rahim Anda.
4. Raba ujung benang yang ada di leher rahim, jangan ditarik atau digerakkan.

Jika Anda bisa merasakan benangnya, IUD masih terpasang dengan benar dan pada tempatnya.Apabila benang tidak teraba, terasa lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, atau Anda bisa meraba badan plastik alat tersebut, ada kemungkinan KB telah bergeser. Akan tetapi, bukan artinya benang yang tidak bisa dirasa KB Anda benar-benar bergeser. Ada kemungkinan benang tergulung kusut di dalam serviks. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter Anda agar tahu lebih pasti.

Jika Anda memakai KB spiral (IUD) dan curiga kebobolan hamil, segera cek kehamilan dengan test pack. Jika hasil tes negatif dan Anda masih khawatir, hubungi dokter kandungan untuk meminta pemeriksaan tambahan dengan USG. Apabila Anda dipastikan benar-benar hamil, dokter akan melepas KB spiral tersebut. Apabila tidak, dokter akan membetulkan posisi IUD kembali seperti semula agar KB tersebut tetap bisa mencegah kehamilan. Melanjutkan pakai IUD (KB spiral) yang bergeser atau lepas di dalam rahim tetap bisa meningkatkan risiko hamil. 

Selain meningkatkan risiko hamil, pakai KB spiral (IUD) yang bergeser atau lepas bisa menyebabkan komplikasi seperti, IUD menembus dinding rahim, infeksi radang panggul, perdarahan hebat dan anemia. 

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

8 hari lalu

Denny Sumargo dan Olivia Allan di Times Square, New York. Foto: Instagram/@sumargodenny.
Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

Olivia Allan menceritakan perjuangannya mendapatkan anak hingga sempat menolak ditemani Denny Sumargo di dokter.


Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

14 hari lalu

Ibu hamil memerlukan asupan makanan bergizi agar janin yang dikandung tumbuh sehat. (Canva)
Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

Ginekolog mengingatkan ibu hamil untuk memperhatikan kandungan gizi ketika memutuskan berpuasa demi kesehatan diri dan janin.


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

15 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

20 hari lalu

Salah satu turunan tuntutan utama aksi International Women's Day Jogja 2024 berupa akses pendampingan bagi korban kekerasan difabel, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"


Halle Bailey Menangis Ungkap Alasan Merahasiakan Kehamilannya

20 hari lalu

Halle Bailey menghadriri pemutaran perdana The Little Mermaid di Los Angeles, Amerika Serikat, Senin 8 Mei 2023. Foto: Instagram/@disney
Halle Bailey Menangis Ungkap Alasan Merahasiakan Kehamilannya

Halle Bailey menangis saat menjelaskan alasan dia memilih merahasiakan kehamilannya dari publik.


International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

20 hari lalu

Massa aksi menyuarakan penegakan hak-hak perempuan dan minoritas gender dalam peringatan International Women's Day Jogja 2024 di Bundaran UGM, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?


Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

20 hari lalu

Ekspresi Masaya Shibasaki, seorang karyawan EXEO Group Inc., saat mencoba perangkat listrik VR yang dikembangkan Osaka Heart Cool 'Perionoid' yang melepaskan rangsangan listrik yang terasa seperti mengalami nyeri haid pada wanita selama lokakarya menjelang Hari Perempuan Internasional di kantor pusat perusahaan di Tokyo, Jepang 7 Maret 2024. REUTERS/Issei Kato
Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional


Spesialis Kandungan Ungkap Dampak Endometriosis pada Kehamilan

20 hari lalu

Harapan Baru Penderita Endometriosis
Spesialis Kandungan Ungkap Dampak Endometriosis pada Kehamilan

Dokter kandungan menjelaskan endometriosis dapat menimbulkan konsekuensi pada proses kehamilan. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

31 hari lalu

Ilustrasi menstruasi. India Times
Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

Anak perempuan usia 15 tahun belum haid perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulan atau kelainan lain.