TEMPO.CO, Jakarta - Saat remaja, terjadi perkembangan fisik yang pesat, bersamaan dengan sejumlah perubahan emosional yang belum pernah ada. Selain membingungkan, masa ini juga melelahkan bagi para remaja.
Bagi orang tua, inilah masa yang bisa bikin frustrasi. Dari sering bermain dengan mereka, sampai akhirnya mereka beranjak remaja dan memilih bermain bersama teman-temannya.
Perubahan lain, dulu mungkin sering tersenyum, kini lebih banyak cemberut. Mereka juga misterius, tak mau bercerita lebih banyak tentang kehidupan remaja mereka.
Berikut empat cara yang dapat membantu berkomunikasi dengan anak remaja dengan lebih baik, dilansir dari Times of India, Jumat, 26 September 2020.
1. Menjadi pendengar yang baik
Sepertinya sangat mudah tetapi menjadi pendengar yang baik berarti mendengarkan tanpa bermaksud menjawab atau menguliahi mereka untuk mengambil sikap yang tepat. Jadi, daripada mengajarkan anak remaja apa yang harus mereka lakukan menurut Anda, pastikan memberi mereka waktu dan ruang dan dengarkan apa yang mereka rasakan.
Kemudian, Anda dapat menawarkan masukan dan mengajukan pertanyaan seperti, "Jadi, bagaimana untuk membuatnya lebih baik?"
Ini meyakinkan mereka bahwa Anda benar-benar mendengarkan dan tidak mencoba memperbaiki masalah mereka atau menilai mereka karena membuat pilihan tertentu.
2. Cerita lucu
Daripada menyombongkan diri bahwa Anda adalah anak yang baik, yang tidak pernah membuat kesalahan, tidak pernah menyontek dalam ujian apa pun, tidak pernah bolos, dan lain-lain, lebih baik ceritakan anekdot masa kecil yang menarik namun dapat dihubungkan dengan remaja Anda.
Cara ini akan membantu hubungan tumbuh dan meyakinkan anak remaja bahwa ia dapat mempercayai Anda tentang hal-hal tertentu karena Anda dapat memahaminya dengan lebih baik.
3. Jangan rencanakan percakapan
Jangan menunggu waktu makan malam bersama untuk memulai percakapan. Jika anak remaja mulai bercerita tentang sesuatu, manfaatkan momen tersebut dan cobalah untuk berhenti sejenak dari pekerjaan jika mungkin untuk membangun fondasi komunikasi yang kokoh.
4. Jangan banyak tanya
Meskipun ingin bertanya, lebih baik diam. Remaja takut dihakimi, dan pertanyaan Anda mungkin dapat berisiko bagi percakapan. Biarkan anak Anda berbicara, dengarkan dengan tenang, tanpa menghakimi atau bertanya.