TEMPO.CO, Jakarta - Veronica Tan dan putrinya, Nathania Purnama, bergaya kompak memakai masker batik. Masker berwarna bold navy dan putih itu memiliki motif khas, bajaj dan bunga telang.
Dalam unggahan di Instagram, Veronica mengatakan bahwa masker tersebut terbuat dari batik tulis karya para perempuan di rumah susun atau rusun di DKI Jakarta. Selama pandemi COVID-19, semangat dan kreativitas mereka tak surut membuat karya baru.
Veronica merupakan salah satu orang yang mendukung mereka sejak awal. Mantan istri Basuki Tjahaya Purnama, yang menjadi Gubernur DKI 2014-2017, itu ikut menggagas lahirnya batik rusun ketika masih menjabat sebagai Ketua Dekranasda DKI Jakarta.
"Siapa yang belum kebagian masker batik tulis buatan ibu rusun batch pertama? Sudah ada lagi model baru dengan warna biru dan sudah dipesan di JKT Creative," tulis perempuan kelahiran 4 Desember 1977 ini.
Penjualan care package yang terdiri dari pouch, dua masker batik tulis, dan hand sanitizer ini sebagian profitnya akan dipakai untuk program pemberdayaan ibu rusun dan bantuan kuota Internet untuk sekolah online anak-anak di rusun. "Ayo jaga diri sambil membantu sesama," kata Veronica, mengimbau.
Melansir dari laman website-nya, JKT Creative memiliki misi memberdayakan masyarakat melalui industri kreatif dengan menjembatani para profesional kreatif dan warga perumahan bersubsidi (rusun).
Mereka bekerja sama dengan talenta kreatif lokal untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar jadi ciri khas Jakarta.
Co-founder JKT Creative Iwet Ramadhan mengatakan bahwa JKT Creative didirikan pada Juni 2017. Penggagasnya adalah Iwet Ramadhan dan Veronica Tan.
Saat itu, pendiri mempunyai mimpi Jakarta bisa memiliki suvenir dengan desain yang modern dan keren dengan tetap menggunakan identitas khas Kota Jakarta.
Menurut Iwet, Veronica sangat aktif turut serta memberikan ide-ide kreatif dan membantu menghubungkan dengan para stakeholder yang terkait erat dengan proyek ini.
"Namun operasional sehari-hari banyak dipegang oleh saya mulai dari konsep, membuat silabus, sampai ke eksekusi pembuatan produk, marketing dll.
Tentunya dibantu oleh team JKT.Creative," ucap Iwet kepada Tempo.co.
Saat itu, lanjut Iwet, dirinya mulai dari Rusun Marunda, Rusun Rawa Bebek, Rusun Pesakih, dan Rusun Pulo Gebang.
Dengan total peserta kelas membatik sekitar 90 orang, sekarang sudah ada 30 orang yang memiliki keahlian membatik dan 20 orang yang masih aktif membatik membuat produk batik khas Jakarta.
Produk jadi hasil kerajinan ini akan dijual di toko JKTCreative dan keuntungannya kembali untuk memberdayakan warga perumahan bersubsidi di Jakarta.
Pada batch pertama, JKT Creative merilis masker batik tulis bertema Sekar Jakarta dengan dominasi warna marun dan putih. Masker dibuat langsung oleh para perempuan di rumah susun dengan teknik batik tulis dan memiliki 3 lapisan.
Teknik batik tulis adalah pengerjaan batik tulis yang motifnya digambar manual oleh para pembatik. Alat untuk menulisnya dilakukan dengan menggunakan canting yang dibuat dari tembaga yang dilengkapi gagang dari bambu.
Detail masker batik tulis identik dengan motif khas Jakarta yakni mulai dari bajaj yang menjadi salah satu ikon transportasi publik di Ibu Kota dan kembang telang yang banyak dijumpai juga di Jakarta.