Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Fashion Berkelanjutan Dicap Lebih Mahal, tapi Tak Cepat jadi Sampah

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
ilustrasi fashion (pixabay.com)
ilustrasi fashion (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada anggapan bahwa label fashion berkelanjutan yang membuat koleksi ramah lingkungan pasti mematok harga yang lebih mahal dari rata-rata. 

ChitraSubyakto, pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, mengatakan bahan ramah lingkungan demi fashion berkelanjutan memang lebih mahal dibandingkan bahan lain seperti poliester.

"Seperti tencel, linen, katun, tidak seterjangkau poliester karena pengolahannya lebih banyak memakan waktu dan energi supaya ujung-ujungnya tidak jadi sampah," kata Chitra dalam konferensi pers Tinkerlust, Selasa, 22 September 2020.

Namun, barang-barang tersebut bisa mengurangi limbah tekstil. Chitra menuturkan, berdasarkan penelitian sampah di Indonesia oleh Greenpeace, sampah tekstil adalah salah satu yang dominan, selain sampai plastik sekali pakai.

"Banyak brand pakai poliester karena harganya terjangkau, tapi ujung-ujungnya jadi sampah abadi dan itu menyakiti kita semua."

Untuk berkontribusi kepada bumi, setidaknya seimbangkan antara pilihan produk fashion yang akan dibeli. Jika masih punya barang fast fashion, coba gunakan juga produk dari bahan ramah lingkungan yang tahan lama dan tak mudah berakhir di tempat sampah.

Secara otomatis, masa pakainya juga bisa lebih panjang sehingga berkontribusi mengurangi limbah tekstil.

"Pakailah produk setidaknya 10 bulan, kita sudah kurangi emisi karbon gas 10 persen," kata Shitra Subyakto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chitra memilih untuk membuat busana yang gayanya tak lekang dimakan zaman dengan bahan ramah bumi agar bisa dipakai kapan pun, tak tergerus dengan tren yang cepat berganti.

Samira Shihab, CEO sekaligus Co-Founder marketplace daring Tinkerlust, mengatakan fashion berkelanjutan di Indonesia masih belum selazim di Eropa atau Amerika Serikat. Namun kondisinya sudah lebih baik dibandingkan satu dekade lalu.

"Dulu fast fashion banyak, orang banyak beli karena gaya, bukan kualitas. Misi kami adalah mengajari konsumen bagaimana membuat perubahan kecil dalam hidup."

Platform tersebut awalnya dibuat untuk menjual barang-barang fashion bekas hasil kurasi yang masih laik pakai.

Aliya Amitra, COO dan Co-Founder Tinkerlust, menuturkan saat itu masih banyak orang yang malu membeli barang bekas meski platform tersebut menjamin kualitasnya tak kalah dengan barang baru.

Membeli baju bekas, meminjam, menyewa, bertukar atau menjahit sendiri adalah alternatif memberi baju baru, implementasi slow fashion demi mengurangi sampah fashion dan limbah tekstil yang digaungkan oleh komunitas Zero Waste Indonesia.

Lewat ajakan ini, orang-orang diajak untuk membeli baju baru sesuai kebutuhan, bukan sekadar tergiur tren.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

1 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

9 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

14 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

18 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

29 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

46 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.