Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Gejala ASI Tersumbat dan Cara Mengatasinya Sebelum Terjadi Mastitis

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tantangan dalam fase menyusui adalah ketika ASI tersumbat yang jika dibiarkan dapat mengakibatkan ibu demam hingga mengalami mastitis. ASI tersumbat terjadi ketika payudara tidak benar-benar kosong setelah menyusui atau pompa ASI. Kondisi lain yang bisa menyebabkan ASI tersumbat adalah ketika sesi pompa terlewat, bayi tidak menyusu, atau sedang mengalami stres.

Tanda-tanda ASI tersumbat adalah benjolan di dalam payudara, rasa nyeri dan bengkak di dekat benjolan, rasa tidak nyaman yang hilang setelah menyusui atau memerah ASI, rasa nyeri ketika fase let down reflex terjadi, bintik putih di puting susu, benjolan dalam payudara bisa bergeser, hingga suplai ASI menurun. 

Sayangnya, ASI tersumbat tak akan sembuh dengan sendirinya jika tidak diatasi. Justru, bisa menjadi semakin parah dan menjadi mastitis. Ibu menyusui bisa merasakan demam karena infeksi yang terjadi. Ini merupakan indikasi terjadinya mastitis. Selain demam, mastitis biasanya juga disertai rasa hangat di seluruh payudara. Ketika menyusui atau memerah ASI pun, akan muncul sensasi terbakar dan rasa tidak nyaman.

Mastitis adalah masalah seputar menyusui yang cukup umum, terjadi pada tiap 1 dari 10 ibu menyusui. Orang yang pernah mengalaminya pun bisa kembali merasakannya. Jika mastitis tidak diatasi, bisa tercipta akumulasi nanah atau abses yang perlu dioperasi.

Disadari maupun tidak, ASI tersumbat bisa terjadi karena berbagai hal, seperti mengenakan bra dengan ukuran tidak sesuai, melewatkan sesi menyusui atau memerah ASI, menyusui hanya di satu sisi payudara saja, masalah perlekatan dengan mulut bayi, kondisi tongue tie atau lip tie pada bayi, merokok, stres dan kelelahan, kekurangan nutrisi, puting mengalami luka serta pengalaman mengalami mastitis sebelumnya. 

Ibu menyusui perlu tahu cara mencegah ASI tersumbat. Pastikan selalu mengeluarkan ASI baik dengan menyusui maupun memerah secara teratur. ASI yang tidak kunjung dikeluarkan justru menyebabkan benjolan yang menimbulkan rasa nyeri.Selain itu, ibu menyusui juga bisa memerah ASI setiap usai menyusui si kecil untuk memastikan payudara benar-benar kosong. Saat menyusui atau memerah pun, sebisa mungkin pijat area payudara secara merata ke arah areola untuk membantu distribusi ASI keluar.

Ketika mulai terasa tanda-tanda ASI tersumbat berupa nyeri dan muncul benjolan di payudara, jangan tunda untuk mengatasinya. Hentikan aktivitas apapun yang tengah dilakukan sebelum masalah sumbatan ASI ini menjadi lebih parah.

Cara mengatasi ASI tersumbat

1. Fokus pada payudara yang tersumbat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Entah itu dengan menyusui langsung maupun memerah ASI, fokuslah untuk mengeluarkan ASI dari payudara yang tersumbat. Terkadang ini terasa melelahkan karena aliran ASI tidak selancar payudara yang tidak bermasalah, namun jangan menyerah. Ketika menyusui langsung, tawarkan payudara yang tersumbat kepada si kecil. Bayi cenderung menghisap lebih kuat di payudara yang pertama ditawarkan karena mereka merasa lebih lapar.

2. Pijat dan kompres hangat

Meski terasa sakit, sebisa mungkin pijat area yang mengeras di dalam payudara. Pijat bisa dilakukan sendiri, bersama orang lain, atau menggunakan alat seperti lactation massager. Alat ini bisa bergetar secara otomatis dan membantu memecah sumbatan agar ASI tidak lagi tersumbat. Selain itu, coba berikan kompres hangat di payudara yang tersumbat. Merendam payudara di baskom berisi air hangat juga dapat membantu melancarkan aliran ASI. Jika memungkinkan, mandi shower dengan air hangat juga bisa membantu memecah sumbatan.

3. Terus menyusui

Dibandingkan dengan hisapan alat pompa ASI secanggih apapun, hisapan bayi jauh lebih ampuh mengosongkan payudara. Untuk itu, terus tawarkan payudara yang tersumbat kepada si kecil. Apabila mereka menolak karena aliran ASI kurang lancar, coba ganti posisi menyusui yang lain. Selain itu, jangan sepelekan puting yang lecet karena bisa menjadi pintu masuk bakteri baik dari kulit maupun mulut bayi. Bakteri ini yang menyebabkan ibu menyusui mengalami mastitis.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

2 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

5 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

9 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

22 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

24 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

24 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

31 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

32 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

32 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.