TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum seseorang mendapatkan SIM, mereka mengambil kursus pendidikan mengemudi, berlatih dengan bantuan pengemudi berpengalaman, dan mempelajari buku peraturan dengan saksama. Ini semua adalah hal yang berharga untuk dilakukan karena mengemudi tanpa keterampilan yang diperlukan akan membuat seseorang menjadi ancaman di jalan dan membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain. Proses berpikir yang sama juga berlaku untuk pernikahan.
Sebelum mendapatkan surat nikah, Anda harus belajar bagaimana melakukan aktivitas yang menuntut yang dituntut oleh sebuah kemitraan. Jika tidak, pasangan berisiko untuk bertengkar hebat dan memulai pernikahan yang lemah sejak awal.
Pernikahan membutuhkan kerja keras dan usaha dari kedua pasangan, tetapi jika Anda bersedia mempelajari beberapa keterampilan penting, Anda akan berjaya dalam menciptakan pernikahan yang kuat berdasarkan cinta. Dan jika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi yang terfokus pada kebutuhan untuk mengadakan pernikahan, Anda masih perlu memastikan bahwa pernikahan berikutnya akan menjadi pernikahan yang makmur.
Melansir laman Your Tango, Susan Heitler, relationship coach membagikan 4 hal penting sebelum melangkah ke jenjang pernikahan
1. Pengaturan diri emosional
Anak kecil sering marah, menangis, atau bahkan memukul saudara kandungnya. Orang dewasa, di sisi lain, menjalani hidup mereka sebagian besar di zona tenang. Kabar baiknya, orang dewasa yang menjadi terlalu emosional, terutama saat marah, bisa belajar mengatasi kecenderungan agresif mereka.
Jika Anda menemukan bahwa Anda meninggikan suara Anda dan menjadi marah lebih dari sekali setiap beberapa bulan (atau menjadi sangat marah sehingga Anda mengatakan dan melakukan hal-hal yang menyakitkan), Anda memiliki beberapa pembelajaran penting yang harus dilakukan.
2. Komunikasi
Berbicara dengan bijaksana, terutama ketika masalahnya adalah sesuatu yang membuat Anda tertekan, dan mendengarkan dengan cara yang produktif, sangat penting dalam pernikahan apa pun. Berbicara dengan cara yang mengeluh, kritis, atau menyakitkan akan membuat Anda mengalami masalah pernikahan yang serius.
Mengabaikan apa yang dikatakan pasangan Anda, meniadakan apa yang Anda dengar dengan kata "tetapi", atau mengabaikan, alih-alih mencerna apa yang Anda dengar, semuanya pasti akan menyebabkan kesengsaraan pernikahan yang ekstrem.
3. Resolusi konflik
Semua pasangan memiliki perbedaan. Pasangan yang sukses tahu bagaimana memulai dengan "jalannya" dan "caranya" dan berakhir dengan "cara kita" yang membuat mereka berdua merasa nyaman.
Itu benar, apakah masalahnya sederhana, seperti film apa yang akan ditonton pada Sabtu malam, atau masalah besar seperti tempat tinggal, bagaimana menangani uang, dan bagaimana menjaga kehidupan intim Anda tetap bergairah, Anda harus berkompromi. Anda berdua bisa hidup bersama.
4. Positif
Setiap kali Anda berbagi senyuman, menertawakan lelucon pasangan Anda, setuju dengan komentar pasangan Anda, mengungkapkan penghargaan, berterima kasih kepada pasangan Anda untuk sesuatu, atau mengungkapkan kasih sayang, Anda menawarkan secercah kepositifan. Semakin banyak boneka yang Anda berikan, semakin bahagia Anda berdua.