Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, 3 Risiko Olahraga High Impact Mengintai dari Nyeri Hingga Peradangan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi gerakan squat. Unsplash.com/Gesina Kunkel
Ilustrasi gerakan squat. Unsplash.com/Gesina Kunkel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu jenis olahraga yang efektif untuk membakat banyak kalori adalah olahraga high impact. Jenis olahaga ini membuat detak jantung lebih mudah meningkat, mengharuskan untuk melakukan lompatan atau hentakan pada setiap gerakan sehingga Anda akan mengeluarkan banyak keringat.

Salah satu contoh olahraga high impact yang selama ini paling umum dan sering dilakukan oleh orang-orang adalah lari. Selain lari, Anda juga dapat mencoba beberapa macam olahraga high impact lain seperti lompat tali, lompat jauh, lompat katak, jogging di tempat, squatjumping jack, dan plyo jacks.

Olahraga high impact mampu membakar banyak kalori dan energi dalam waktu singkat, sehingga sering dilakukan untuk menurunkan berat badan. Tak hanya itu, beberapa manfaat lainya adalah untuk mempersiapkan diri jelang kompetisi dan mendapatkan kondisi tubuh yang prima dalam waktu yang lebih singkat. Olahraga ini dapat mengoptimalkan kestabilan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh Anda.

Tidak hanya itu, jenis olahraga ini juga membantu memperkuat organ tubuh Anda seperti paru-paru serta jantung. Bahkan menurut penelitian, olahraga high impact memberikan dampak positif bagi tulang Anda. Meski pada awalnya akan mengalami kelelahan karena jenis olahraga ini, secara perlahan tulang akan menguat.

Namun di balik manfaat yang diberikan, melakukan olahraga high impact juga berisiko bagi sebagian orang, khususnya yang mempunyai kondisi-kondisi tertentu. Jenis olahraga ini tidak jarang menyebabkan masalah pada lutut, pinggul, dan tulang kering.

Berikut risiko olahraga high impact berdasarkan tingkat keparahan yang ditimbulkan

1. Nyeri pada lutut

Timbulnya rasa nyeri pada lutut biasa disebabkan karena lutut harus menahan beban tubuh ketika melakukan olahraga high impact. Selain itu, rasa nyeri ini bisa juga jadi gejala atau pertanda dari kondisi lain karena sendi lutut sangatlah kompleks.

2. Stress fracture     

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi ini merupakan cedera yang mungkin bisa terjadi ketika melakukan olahraga high impact seperti lari atau basket. Stress fracture adalah retakan kecil pada tulang yang muncul saat otot terlalu banyak bekerja dan membuat kaki tidak mempunyai kekuatan ketika terjadi hentakan. Penting untuk mencari pertolongan medis jika mengalaminya karena dapat menjadi indikasi patang tulang.

3. Iliotibial Band Syndrome (ITBS)

Cedera ini terjadi karena adanya peradangan pada tendon yang menghubungkan lutut ke pinggul (pita iliotibial). Rasa sakit akibat Iliotibial Band Syndrome digambarkan sebagai rasa nyeri yang menusuk pada bagian luar lutut. Kondisi ini biasa terjadi saat Anda berlari ketika turun bukit atau meningkatkan intensitas latihan terlalu cepat. Aktivitas ini memberi tekanan pada bagian luar lutut dan membuat peradangan pada pita iliotibial dan tulang paha.

Untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan, Anda bisa melakukan sejumlah cara, salah satunya dengan tidak melakukan jenis olahraga ini secara berlebihan. Cobalah meningkatkan intensitas latihan secara perlahan supaya tubuh dapat beradaptasi. Kombinasikan dengan olahraga lain, misalnya Anda dapat mengganti olahraga lari dengan menggunakan sepeda statis secara bergantian. Di sisi lain, Anda juga harus menjaga asupan makanan yang masuk dalam tubuh dan menggunakan sepatu yang tepat. 

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

3 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

8 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

12 hari lalu

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan. Foto: Canva
Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

14 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

15 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.