TEMPO.CO, Jakarta - Aktris dan komedian Amy Schumer mengungkapkan bahwa dia telah didiagnosis dengan penyakit Lyme melalui unggahan di Instagram. Dia mengunggah foto dirinya masa kanak-kanak saat pertama kali dia pergi memancing.
Wanita berusia 39 tahun itu juga mengungkapkan kondisi kesehatannya, dan menggambarkan bagaimana dia mengobati penyakit yang ditularkan melalui kutu. "Alat pancing pertama saya. Ada yang mengalami penyakit Lyme musim panas ini? Saya mendapatkannya dan menggunakan doksisiklin. Saya mungkin sudah mengalaminya selama bertahun-tahun. Ada saran?" tulis Amy Schumer dalam keterangan foto itu.
Baca Juga:
Dia juga memanggil pengikutnya untuk meminta nasihat tentang perawatan yang berhasil untuk mereka. "Bisakah Anda minum segelas anggur atau 2 di atasnya? Saya tahu untuk tidak terkena sinar matahari. Saya juga meminum ramuan ini dari cape cod yang disebut lyme-2. Tolong beri komentar atau kirimi saya nomor saya di bio saya," dia menulis.
Dan untungnya, konsisi Amy Schumer baik-baik saja sejauh ini. "Saya juga ingin mengatakan bahwa saya merasa baik dan bersemangat untuk menghilangkannya," dia mengakhiri keterangannya.
Penyakit Lyme adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Borrelia burgdorferi dan ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu rusa, menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC). Infeksi, jika tidak diobati, dapat merusak sistem saraf, jantung, dan persendian Anda, Steven E. Schutzer, MD, sebelumnya mengatakan kepada Women's Health.
"Gejala paling umum yang dialami pasien adalah kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, dan jantung berdebar-debar," kata Andrea Gaito, MD, sebelumnya kepada Women's Health. "Banyak orang memiliki variasi penyakit neurologis Lyme yang berbeda, sehingga mereka tidak dapat berpikir jernih, mengalami kehilangan ingatan, atau bahkan [memiliki] masalah psikologis, seperti depresi dan kecemasan."
Amy Schumer juga berbagi bahwa dia menggunakan doksisiklin untuk pengobatan, yang sering diberikan untuk penyakit Lyme dini, menurut National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Pemberian antibiotik oral singkat, seperti doksisiklin atau amoksisilin, dapat menyembuhkan sebagian besar kasus. Dan menurut CDC, doksisiklin sering digunakan pada orang dewasa dengan dosis 100 mg, dua kali sehari secara oral rata-rata selama 10 hingga 21 hari.
Obat tersebut dapat menyebabkan sejumlah efek samping termasuk masalah pencernaan, mulut kering, sakit tenggorokan, dan kulit melepuh atau merah, menurut National Library of Medicine Amerika Serikat.