TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang menganggap sarapan adalah waktu makan terpenting sepanjang hari, tapi mengonsumsi makanan yang tidak sehat bisa jadi jauh lebih buruk daripada tidak sarapan.
Sarapan idealnya mengandung serat, protein, dan lemak sehat yang dapat memberi energi sekaligus rasa kenyang. Tapi sarapan yang tidak sehat justru bisa membuat Anda merasa lesu, berat badan bertambah, bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Jadi, sebelum memilih sarapan Anda, simak lima makanan yang sebaiknya dihindari saat sarapan, seperti dilansir Healthline.
1. Sereal
Banyak orang mengira sereal sarapan adalah pilihan yang bergizi untuk anak-anak dan orang dewasa. Apalagi ada embel-embel nutrisi yang baik seperti vitamin A, zat besi, dan serat dari biji-bijian. Kenyataannya, kebanyakan sereal melalui proses panjang dan hanya mengandung sedikit biji-bijian.
Sebuah laporan 2011 oleh Environmental Working Group (EWG) meneliti beberapa sereal sarapan paling populer yang dikonsumsi oleh anak-anak. Ditemukan bahwa 1 cangkir porsi bisa mengandung lebih banyak gula daripada tiga kue chocolate chip.
Asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
2. Jus buah
Sarapan jus buah untuk menghindari kenaikan berat badan dan penyakit kronis? Hati-hati memilihnya. Umumnya jus buah di pasaran mengandung sedikit sekali sari buah tapi sangat tinggi gula. Mengonsumsinya secara rutin justru berdampak buruk pada berat badan dan kesehatan.
Minum jus buah dengan gula menyebabkan gula darah naik dengan sangat cepat karena tidak ada lemak atau serat yang memperlambat penyerapan. Lonjakan insulin dan penurunan gula darah dapat membuat Anda merasa lelah, gemetar, dan lapar.
3. Yogurt manis
Semangkuk yogurt Yunani tanpa susu murni dengan taburan beri adalah contoh yang bagus untuk sarapan sehat. Tapi, yogurt buah dengan tambahan gula sama sekali tidak. Banyak yogurt tanpa lemak mengandung lebih banyak gula daripada satu porsi es krim.
Daripada yogurt tanpa lemak yang manis, lebih baik yogurt dengan susu yang mengadung lemak. Lemak membantu Anda tetap kenyang karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat, dan juga memicu pelepasan hormon kolesistokinin yang berfungsi merangsang pancreas mengeluarkan enzim pencernaan.
4. Roti panggang dengan margarin
Roti panggang dengan margarin tampak seperti pilihan sarapan yang baik karena tidak mengandung lemak jenuh atau gula. Namun, ada dua alasan yang membuat makanan ini jadi tidak sehat untuk sarapan.
Pertama, terigu pada roti mengandung tinggi karbohidrat tapi rendah serat. Ini dapat meningkatkan kadar gula darah Anda dengan sangat cepat. Peningkatan gula darah menyebabkan Anda cepat lapar sehingga bisa makan lebih banyak pada waktu makan.
Kedua, sebagian besar margarin mengandung lemak trans, salah satu jenis lemak tidak sehat. Produsen makanan umumnya membuat lemak trans dengan menambahkan hidrogen ke minyak nabati agar tampak lebih seperti lemak jenuh, yang padat pada suhu kamar.
5. Makanan bebas gluten yang diproses
Diet bebas gluten sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena potensi efek negatif gluten bagi kesehatan. Namun, banyak makanan olahan bebas gluten yang sekarang tersedia dapat menyebabkan masalah.
Misalnya, kombinasi tepung yang terbuat dari beras, kentang, dan tapioka menggantikan tepung terigu dalam roti bebas gluten dan makanan yang dipanggang. Tepung ini memiliki indeks glikemik tinggi, sehingga meningkatkan gula darah dengan cepat.
Selain itu, pancake bebas gluten, muffin, dan makanan panggang lainnya tidak lebih baik dari versi berbasis gandum tradisional karena kandungan protein dan seratnya yang rendah.