Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertolongan Pertama saat Anak Usia Remaja Tertekan karena Berbuat Khilaf

Editor

Mila Novita

image-gnews
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja yang sedang mencari identitas berpotensi melakukan kekhilafan dalam berperilaku, terutama di media sosial. Akibat kekhilafannya, mereka rentan mengalami penghakiman atau perundungan yang bisa berdampak pada kesehatan mental.  

Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak dalam keadaan baik dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, orang tua tentu saja tidak bisa menjaga anak selama 24 jam.

Itu sebabnya, Psikolog Anisa Cahya Ningrum menyarankan anak perlu mendapat pembelajaran tentang tanggung jawab pribadi dalam menjaga diri, termasuk menjaga tubuhnya. Perlu ditanamkan bahwa tubuhnya sangatlah berharga dan harus dijaga kehormatannya.

"Orang tua juga perlu memastikan bahwa anak berada di lingkungan teman-teman yang baik dan bisa dipercaya. Kenali sahabat-sahabat yang sering berinteraksi dengan anak, termasuk teman dekat atau kekasihnya," ucapnya kepada Tempo, Kamis, 20 Agustus 2020.

Namun, jika anak telanjur melakukan perbuatan yang kurang pantas, maka langkah yang perlu dilakukan orang tua adalah segera merangkulnya. Memeluk dalam arti yang sesungguhnya secara fisik, maupun juga secara psikologis.

Kondisi itulah yang tengah dialami oleh seorang aktris remaja setelah video di Intagram Storynya diperbincangkan publik. 

Langkah utamanya menurut Anisa ialah dengan memberi pertolongan pertama secara psikologis. Anak membutuhkan tempat bersandar untuk meredakan ketakutan dan kecemasannya. Beri kesempatan padanya untuk berkeluh kesah, atau bahkan menangis.

"Tunda dulu memberikan wejangan yang panjang lebar, karena kebutuhan yang mendesak adalah mendapat keamanan dan perlindungan. Ini demi kesehatan mentalnya," ungkapnya.

Sampaikan padanya, bahwa dia akan baik-baik saja, karena orang tua akan selalu bersamanya. Tentang kesalahan yang sudah telanjur dilakukan, nanti bisa diperbaiki jika kondisi sudah lebih tenang. Yakinkan bahwa Anda sudah memaafkannya, dan di lain kesempatan akan membicarakan tentang cara mengubah diri untuk menjadi lebih baik.

"Ketika anak mendapat penghakiman secara masif di media sosial, akan menjadi cobaan yang berat baginya. Hampir dipastikan, anak belum siap menghadapinya. Efek psikologis yang mungkin timbul adalah munculnya kecemasan, ketakutan, stres, malu dan juga depresi," lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak mungkin akan menarik diri, baik secara virtual maupun di dunia nyata. Ia bisa mengalami kecemasan ketika bertemu dengan orang lain, sehingga mengurung diri kadang akan menjadi pilihan.

Lunturnya kepercayaan diri, bisa menjadi dampak selanjutnya, terutama jika anak tidak mendapat dukungan yang optimal dari orang-orang di sekitarnya. Jika ini terjadi secara berkepanjangan, anak bisa mengalami stres, depresi, dan trauma.

Yang bisa dilakukan orang tua atau keluarga terdekat untuk memulihkan kesehatan mental anak adalah sebagai berikut. 

1. Memberi perlindungan fisik, agar anak merasa aman dan memastikan bahwa anak tidak melakukan tindakan-tindakan yang berbahaya, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

2. Memberi dukungan psikologis, agar anak merasa tidak sendiri dan mengurangi perasaan bersalah secara berlebihan. Anak mendapat kesempatan untuk menyampaikan kekhawatirannya, dan mendapat keyakinan bahwa semua akan baik-baik saja.

3. Memberi bantuan cara melindungi diri dalam mekanisme virtual, agar akun media sosial tidak menjadi viral secara berlarut-larut. Melakukan klarifikasi secukupnya, sebagai pernyataan bahwa orang tua melindungi anaknya dan memahami kondisinya. Orang tua tidak perlu ikut terlibat dalam perdebatan virtual, agar kondisi segera mereda dan anak bisa kembali beraktivitas secara nyaman.

4. Memberikan bimbingan untuk memulai berinteraksi dengan orang lain, agar anak lebih percaya diri menjalankan kegiatannya.

5. Jika diperlukan, bisa bertemu dengan psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan bantuan secara profesional.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Pengumuman SNBP 2024 Ramaikan Media Sosial, Seruan Alhamdulillah dan Cinta Ditolak Berbaur

2 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org
Pengumuman SNBP 2024 Ramaikan Media Sosial, Seruan Alhamdulillah dan Cinta Ditolak Berbaur

SNBP adalah ajang kompetisi para siswa elegible asal sekolah masing-masing untuk memperebutkan kuota jalur nilai rapor di PTN tujuan.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

3 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

4 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

Orang dengan kecemasan soal kesehatan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain, seperti Kate Middleton.


Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

6 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

8 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


Viral Mio Mirza di Media Sosial TikTok, Apa Maksudnya?

8 hari lalu

Cara buat postingan slide di TikTok cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan kumpulan foto-foto yang akan diunggah. Berikut tutorialnya. Foto: Canva
Viral Mio Mirza di Media Sosial TikTok, Apa Maksudnya?

Viral istilah Mio Mirza di media sosial, khususnya TikTok dan X. Apa sebenarnya arti dari Mio Mirza yang sering diungkapkan di kolom komentar?


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Viral Video Diduga Paspampres Rebut Spanduk Emak-emak saat Unjuk Rasa di Depan Jokowi

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) berkomunikasi dengan pedagang saat meninjau Pasar Gelugur di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Viral Video Diduga Paspampres Rebut Spanduk Emak-emak saat Unjuk Rasa di Depan Jokowi

Video spanduk emak-emak yang diduga direbut anggota Pasukan Pengaman Presiden viral di media sosial. Begini penjelasan Paspampres.