TEMPO.CO, Jakarta - Dalam keadaan normal, puting payudara memiliki tekstur yang lembek atau lembut. Akan tetapi, bagian tubuh ini dapat mengeras apabila disentuh karena terdapat otot-otot yang bisa berkontraksi.
Puting payudara biasanya mengeras saat seseorang mendapat rangsangan seksual, menyusui, atau menopause. Akan tetapi, kondisi tersebut juga bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan puting mengeras.
1. Rangsangan seksual
Puting merupakan salah satu area sensitif bagi wanita. Ketika mendapat rangsangan, saraf akan memberi tahu otot-otot di sekitar area tersebut untuk berkontraksi sehingga puting menjadi keras. Selain puting mengeras, ketika gairah seksual meningkat Anda juga mungkin akan merasa lebih gerah, jantung berdebar lebih cepat, dan vagina menjadi lebih basah.
Baca Juga:
2. Cuaca dingin
Ketika dingin, sel saraf puting dapat terstimulasi dan menyebabkan pembuluh darah di dalamnya menyempit. Hal itulah yang membuat puting mengeras saat terpapar suhu dingin.
3. Menyusui
Adanya sentuhan mulut bayi ketika menyusui bisa membuat puting mengeras. Akan tetapi, kondisi tersebut juga bisa menandakan mastitis (infeksi jaringan payudara) yang terjadi akibat tersumbatnya saluran susu atau masuknya bakteri ke payudara melalui puting yang pecah-pecah.
4. Ovulasi
Ketika berovulasi, hormon estrogen mengalami peningkatan yang bisa membuat puting mengeras. Selain itu, kondisi ini juga dapat ditandai dengan keputihan, perubahan lendir serviks, kram atau nyeri panggul, kembung, dan meningkatnya libido.
5. Kehamilan
Meningkatnya kadar hormon kehamilan dan pasokan darah dalam tubuh dapat menyebabkan puting menjadi lebih menonjol, besar, dan keras. Kadang-kadang puting bisa terasa lembut dan sensitif. Selain itu, areola atau bagian gelap di sekitar puting juga menjadi lebih gelap.
6. Menopause
Penurunan kadar hormon saat menopause menyebabkanp erubahan pada tubuh termasuk payudara. Putting bisa menjadi lebih keras.Gejala menopause lainnya adalah hot flashes, kekeringan vagina, dan menurunnya gairah seksual.
7. Alergi
Alergi terhadap produk yang digunakan pada area payudara, seperti sabun, dan losion atau bahan pakaian yang dikenakan, dapat menyebabkan puting mengeras. Tak hanya itu, kulit sekitar puting juga bisa gatal, pecah-pecah, ruam, dan kemerahan.
8. Kanker payudara
Beberapa gejala kanker payudara antara lain puting yang terasa nyeri, kemerahan, bersisik, menebal, keras, dan mengeluarkan cairan. Kondisi ini tak hanya terjadi di area putting tapi juga di bagian lain sekitar payudara.
9. Abses payudara
Abses payudara disebabkan bakteri yang masuk melalui puting pecah-pecah. Kondisi ini sangatlah menyakitkan dan bisa membuat puting mengeras. Anda juga mungkin mengalami nyeri otot, demam, mual, dan sakit kepala.
10. Infeksi jamur
Infeksi jamur Candida umumnya terjadi pada orang yang menyusui. Selain puting mengeras, gejala lain yang bisa Anda rasakan adalah sensasi terbakar atau menyengat pada puting. Bayi yang diberi ASI melalui puting tersebut biasanya memiliki bercak putih di mulutnya.