TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pertama kali beradaptasi dengan komunitas selebriti Hollywood, Meghan Markle mengumumkan bahwa dia senang bisa kembali ke Amerika Serikat. Dia juga berencana untuk berbicara menentang rasisme dan berkampanye untuk perubahan positif di negara asalnya.
Meghan Markle dan suaminya Pangeran Harry pindah ke Amerika Serikat melalui Kanada tahun ini. Keputusannya iini menyusul setelah mengumumkan pada Januari bahwa mereka berhenti dari tugas garis depan kerajaan Inggris, seperti dilansir dari laman SCMP.
Wanita bergelar Duchess of Sussex, yang merupakan ras campuran, mengaku sangat kembali ke Amerika, karena rasisme sistemik Amerika mulai dibongkar setelah kematian dalam tahanan polisi atas pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd pada Mei. Tetapi perasaannya mulai berubah ketika negara itu dicengkeram oleh protes damai yang meluas, dan gelombang udara didominasi oleh suara-suara kulit hitam yang berbicara menentang diskriminasi selama beberapa dekade.
Meghan Markle dalam konferensi The 19th. Youtube
“Ini bergeser dari kesedihan menjadi perasaan inspirasi mutlak karena saya dapat melihat bahwa air pasang sedang berbalik,” kata Meghan Markle yang dibesarkan di Long Angeles pada pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh The 19th, sebuah organisasi berita baru yang kebanyakan stafnya adalah wanita. “Dari sudut pandang saya, bukanlah hal baru untuk melihat arus bawah rasisme dan bias yang tidak disadari ini.”
Menurut Meghan Markle untuk melihat perubahan yang sedang dilakukan saat ini adalah dengan menggunakan hak suaranya. “Tapi menurut saya untuk melihat perubahan yang sedang dilakukan saat ini adalah… sesuatu yang saya nantikan untuk menjadi bagiannya dan menjadi bagian dari penggunaan suara saya dengan cara yang belum bisa saya lakukan akhir-akhir ini.
"Jadi, ya senang bisa pulang," tambahnya.