TEMPO.CO, Jakarta - Kabar bahagia datang dari desainer modest fashion Indonesia Dian Pelangi dan suaminya Sandy Nasution. Dian telah melahirkan seorang bayi perempuan, yang disapa Baby Rumi, pada Ahad, 16 Agustus 2020 di Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan.
Dian Pelangi mengunggah kabar bahagia ini di Instagram pada Senin 17 Agustus 2020. Dia menampilkan foto Baby Rumi bersama ayahnya.
"Hadza min Fadhly Rabbi - This is by the grace of my Allah. Alhamdulillah.... Assalamualaikum World, Please say salaam to baby Rumi," tulis Dian.
Sebelumnya perempuan 29 tahun ini juga mengunggah foto saat persiapan hendak melahirkan. Dia menuliskan bahwa bersamaan dengan pembukaan dimulai, Dian juga mengalami pecah ketuban.
Dian Pelangi melahirkan anak pertamanya. Instagram
Baca Juga:
Pecah ketuban merupakan salah satu tanda akan melahirkan. Melansir laman WebMD, pecah ketuban berarti kantung berisi cairan di sekitar bayi telah keluar.
Kantung air ketuban ini berfungsi membuat si kecil nyaman dan aman di perut Anda. Biasa juga disebut kantong air, ini memberi ruang bagi bayi untuk tumbuh, menjaga suhu stabil, dan menjadi bantalan tali pusar sehingga tidak akan terjepit.
Ketika tubuh bersiap untuk melahirkan bayi, maka air ketuban pecah dan mengalir melalui vagina. Kondisi ini bisa terjadi sebelum atau selama persalinan. Saat itulah Anda mulai merasakan kontraksi dan leher rahim menipis dan melebar sehingga bayi Anda bisa melewatinya.
Jika ketuban Anda pecah sebelum kontraksi dimulai, maka disebut ketuban pecah sebelum waktunya. Selain mengidam acar dan es krim, perempuan hamil yang air ketubannya pecah tiba-tiba sebelum kontraksi dimulai adalah hal klise yang mungkin sering Anda lihat di TV.
Pengalaman pecah ketuban akan berbeda pada setiap orang. Tapi tanda-tanda umum yang bisa dikenali antara lain semburan cepat, terasa seperti buang air kecil di celana, kebocoran konstan, tetesan lambat, kebocoran yang mulai dan berhenti, Anda mungkin mendengar atau merasakan letupan kecil. Dan ingat, cairan ketuban tidak berbau seperti air seni.
Jika menurut ada kemungkinan ketuban pecah, kenakan pembalut (bukan tampon) dan segera hubungi dokter atau bidan. Jika tidak terlihat jelas bahwa kantung ketuban Anda telah pecah, mereka dapat menjalankan tes sederhana pada sampel cairan.
Dokter atau bidan mungkin meminta menunggu beberapa jam untuk mengetahui apakah Anda akan melahirkan. Kebanyakan perempuan melahirkan dalam waktu 12 jam setelahnya.