Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Khasiat Daun Kelor untuk Ibu Hamil, Cegah Kerusakan DNA dan Komplikasi Kehamilan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi daun kelor (pixabay.com)
Ilustrasi daun kelor (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu sayuran hijau yang dapat dikonsumsi ibu hamil adalah daun kelor. Tanaman yang dikenal dengan nama Moringa oleifera ini banyak terdapat di Indonesia sehingga mudah didapatkan dan murah ditaman sendiri di pekarangan rumah. Daun kelor bentuknya kecil dan berwarna hijau tua serta dapat dikonsumsi sebagai sayuran dengan rasa langu yang khas.

Hampir seluruh bagian tanaman kelor kerap diolah menjadi obat herbal, terutama bagian daunnya. Daun kelor terbukti mengandung protein, vitamin A (beta-karoten), zat besi, serta berbagai macam asam amino di mana hal ini jarang sekali ditemui pada sayuran. Bahkan di Senegal, Afrika, daun kelor disebut sebagai tanaman ajaib karena memang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Khasiat ini disebut-sebut datang dari kandungan nutrisi pada daun kelor, terutama zat besi yang bisa mencapai 7 mg per 100 mg berat daunnya.

Selain itu, dalam 100 gram daun kelor juga terdapat vitamin C yang setara 7 kali vitamin C yang ada dalam buah jeruk, 4 kali vitamin A dalam wortel, 4 kali kalsium dalam susu, 3 kali kalium dalam pisang, dan 2 kali protein dalam sebutir telur. Kandungan ini membuat daun kelor baik dikonsumsi oleh ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama mengandung.

Berikut ini manfaat daun kelor untuk rahim berdasarkan penelitian sejauh ini

1. Mencegah anemia

Berdasarkan penelitain, ibu hamil yang mengonsumsi suplemen yang mengandung ekstrak daun kelor 1.400 mg per hari dipercaya memiliki kadar hemoglobin yang signifikan dibanding ibu hamil yang tidak melakukan hal yang sama. Hal ini dipercaya dapat membuat ibu hamil memiliki risiko yang lebih kecil untuk terkena anemia. Sementara bila ibu terkena anemia atau kekurangan sel darah merah di dalam tubuh, maka pasokan oksigen dan nutrisi ke janin akan terhambat sehingga bukan tidak mungkin akan mengganggu pertumbuhan janin.

2. Mencegah kerusakan DNA janin

Penelitian lain dari Universitas Hasanudin, Makassar, melaporkan bahwa manfaat daun kelor untuk rahim lainnya datang dari kandungan kolin di dalam tanaman tersebut. Konsumsi kolin yang cukup selama hamil terbukti dapat mencegah terjadinya kerusakan DNA single strand pada janin sehingga bayi akan lahir dengan kondisi kesehatan yang baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Mencegah komplikasi kehamilan

Makan daun kelor selama hamil juga dapat membantu sang calon ibu memenuhi kebutuhan nutrisinya. Asupan gizi yang baik dan cukup akan meminimalisir kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia dan keterbatasan pertumbuhan rahim (intrauterine growth restriction atau IUGR) yang sama-sama berpotensi membuat janin dilahirkan sebelum waktunya alias prematur.

Penelitian mengungkap bayi yang dilahirkan dari ibu yang sering makan daun kelor tidak memiliki perbedaan berat yang signifikan dibanding bayi yang lahir dari ibu yang jarang makan sayur daun kelor. Anda bisa melanjutkan konsumsi rutin daun kelor setelah melahirkan. Pasalnya, daun ini juga memiliki efek galaktogogue seperti daun katuk alias dapat meningkatkan produksi susu ketika dimakan oleh ibu menyusui dalam beberapa hari.

Pada dasarnya, kondisi setiap ibu hamil berbeda-beda sehingga diet yang harus dijalani setiap ibu yang tengah mengandung juga bisa berbeda. Untuk diet yang aman dan tidak, Anda sangat dianjurkan untuk tetap berkonsultasi dengan bidan atau dokter yang menangani Anda.

Secara umum, manfaat daun kelor untuk rahim membuatnya aman dimakan sesekali sebagai sayur. Hanya saja, pastikan Anda tidak memakan bagian akar, ranting, atau bunganya karena bagian-bagian ini mengandung zat yang dikhawatirkan dapat merangsang kontraksi rahim sehingga Anda rawan mengalami keguguran.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

6 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

9 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

9 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

10 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

11 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Bolehkah Ibu Hamil Mudik Naik Motor? Ketahui Risikonya

12 hari lalu

Bolehkah ibu hamil mudik naik motor? Meskipun lebih efisien dalam hal waktu, sebaiknya jangan lakukan hal ini karena risikonya cukup besar. Foto: Canva
Bolehkah Ibu Hamil Mudik Naik Motor? Ketahui Risikonya

Bolehkah ibu hamil mudik naik motor? Meskipun lebih efisien dalam hal waktu, sebaiknya jangan lakukan hal ini karena risikonya cukup besar.


Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

Sering menahan buang air kecil selama perjalanan mudik Lebaran dapat berisiko buruk pada kesehatan ibu hamil. Apa saja dampaknya?


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

14 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


10 Tips Mudik Lebaran Aman Bagi Ibu Hamil

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
10 Tips Mudik Lebaran Aman Bagi Ibu Hamil

Pada mudik lebaran, ibu hamil perlu persiapan lebih untuk memastikan dirinya dan janin selamat aman dan nyaman.