TEMPO.CO, Jakarta - Bagi penderita eksim tentu sulit menemukan sabun dan hand sanitizer yang tepat untuk kulit sensitif. Hal ini karena mencuci tangan secara terus-menerus dan menggunakan produk berbasis alkohol bisa membuat kulit menjadi sangat kering.
Sementara sesuai anjuran CDC dan WHO di masa pandemi ini Anda harus sering mencuci tangan dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol 60 persen atau lebih tinggi. “Yang harus digunakan hampir setiap kali Anda harus menghadapi permukaan dengan sentuhan tinggi di depan umum,” kata Paula Bourelly, MD, seorang dokter kulit di Olney Dermatology seperti dilansir dari laman Vogue. Sebab itu, kulit pasti menjadi kering berkembang menjadi eksim bahkan pada orang yang tidak menderita eksim secara tradisional.
Baca Juga:
Naana Boakye, MD, pemilik Bergen Dermatology dan salah satu pemilik Karité Shea Butter mencatat bahwa ketika pH sabun tinggi (lebih basa), itu menyebabkan kulit Anda menjadi kering. “Jika Anda menambahkan pembersih setelah mencuci tangan dengan sabun biasa, itu dapat meningkatkan kekeringan dan iritasi yang berlebihan yang dapat menyebabkan dermatitis tangan,” kata Dr. Boakye.
Untungnya, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga tangan tetap bersih dan bebas dari kering atau pecahnya bercak eksim. Pertama, Dr. Bourelly merekomendasikan, ketika diberi pilihan antara mencuci tangan di wastafel dan hand sanitizer, pilihlah wastafel dan sabun. “Sabun yang Anda pilih tidak harus antibakteri, tetapi jika Anda memilih untuk menggunakan sabun yang mengandung antibakteri,” katanya,
Tentu saja, akan ada saat-saat Anda memang perlu membersihkan dengan hand sanitizer, dan dalam hal tersebut bersiaplah untuk meningkatkan perawatan kulit yang melembapkan. "Krim lebih baik daripada losion, dan balm bekerja paling baik, tetapi dapat dimengerti mungkin perlu disimpan untuk penggunaan sebelum tidur," karena sifat berminyak yang berlebihan, kata Dr. Bourelly.
Jika kekeringan atau ruam Anda tidak kunjung hilang setelah Anda melakukan jenis penyesuaian ini, Elyse Love, MD, seorang dokter kulit, mencatat bahwa tindakan yang lebih besar mungkin disarankan: “Ruam dapat sembuh dengan praktik perawatan kulit yang lembut, tetapi mungkin juga membutuhkan obat resep untuk membantunya menyelesaikannya. "
