TEMPO.CO, Jakarta - Ashley Graham melahirkan Isaac, anak pertamanya dengan suaminya Justin Ervin, pada Januari 2020. Dia mengungkapkan tentang bagaimana persalinan dan kehamilan mengubah hubungannya dengan tubuhnya, dalam wawancara dengan Kristen Bell untuk majalah Elle.
"Ketika saya hamil, saya harus membayangkan kembali hubungan saya dengan tubuh saya dengan makhluk di dalam diri saya ini mengambil alih. Berat badan saya bertambah dengan sangat cepat. Kemudian, untuk mendapatkan stretch mark di perut saya, bagi saya itu seperti, 'Ya ampun. . Saya tidak percaya ini terjadi, '"kata Ashley Graham.
Ashley Graham mengatakan bahwa saat tubuhnya berubah dia merasa hancur. Namun setelah melihat putranya, Isaac, dia mulai menerima perubahan bentuk tubuhnya. “Saya mengatakan pada diri sendiri, ‘Tidak, ini persis seperti yang dibicarakan setiap wanita selama berabad-abad. Ini bukan hanya luka pertempuran. Ini adalah sesuatu yang telah mengubah hidup saya selamanya, dan saya akan merayakan tubuh baru saya. '" ujarnya.
Ashley Graham juga berbicara tentang perannya dengan komunitas kulit hitam, dan berharap untuk masa depan yang lebih baik bagi putranya. "Negara kita sedang menderita. George Floyd, Breonna Taylor, Ahmaud Arbery, dan keluarga mereka pantas mendapatkan yang lebih baik. Setiap orang di komunitas Kulit Hitam yang suaranya telah diabaikan terlalu lama berhak mendapatkan yang lebih baik," katanya. "
Dia berharap putranya kelak, tumbuh di dunia di mana keadilan ada untuk semua orang dan tidak ada yang didiskriminasi karena warna kulit. Salah satu tokoh inspirasi Graham adalah Opal Tometi, seorang pembela hak asasi manusia terkenal dan salah satu pendiri Black Lives Matter.
“Saya sangat terinspirasi oleh Opal, dan selama dia mengambil alih, dia mendiskusikan bagaimana sekutu adalah kata kerja dan dunia tidak tahu kamu adalah sekutu kecuali kamu bergerak, "lanjut Graham.