Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengatasi Trauma Seperti di It's Okay to Not Be Okay, Tenangkan dengan Pelukan

image-gnews
Seo Ye Ji dalam drama It's Okat to Not Be Okay. Instagram.com/@tvndrama.official
Seo Ye Ji dalam drama It's Okat to Not Be Okay. Instagram.com/@tvndrama.official
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Drama Korea It's Okay to Not Be Okay tengah populer. Drama ini bercerita tentang seorang pekerja kesehatan komunitas di bangsal psikiatrik Moon Gang Tae yang diperankan Kim Soo Hyun, Ko Moon Young, seorang penulis buku cerita anak-anak dengan gangguan kepribadian antisosial yang diperankan oleh Seo Ye Ji.

Selain kisah asmara yang tidak biasa di antara Moon Gang Tae dan Ko Moon Young, drama ini juga banyak mengangkat cerita orang dengan kesehatan mental. Dokter Spesialis Kejiwaan Jiemi Ardian menyoroti salah satu adegan saat seorang pasien bernama Gan Pil Ong yang pernah berperang dan melihat kembali gambaran saat membunuh anak-anak. Hal itu membangkitkan rasa bersalahnya dan dorongan menghukum diri sendiri.

Gambaran ini sangat nyata bahkan tubuhnya sampai terjatuh dan gemetar karena memori yang muncul. Pengalaman ini berulang kembali seperti terjebak di masa lalu dan tak tahu keluar dari jebakan masa lalu itu. Lalu, Moon Sang Tae, adik Moon Gang Tae, yang mengalami sindrom autisme memberikan pelukan kepada Gan Pil Ong untuk menenangkannya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Suka banget sama bagian ini. Trauma yang sedang terulang kembali bisa se-mengganggu ini. Saran ringan “lupain aja”, “move on”, “udah fokus ke depan” tidak akan berhasil jika berhadapan dengan wajah trauma," tulis Jiemi di laman Instagram-nya, Kamis 30 Juli 2020.

Menurut Jiemi, trauma membuat tubuh mengingat tanda bahaya. Trigger sederhana yang bisa jadi tidak sama juga mungkin mengakibatkan trauma hidup kembali. Sekalipun sudah lama berlalu tidak berarti sudah selesai. Trauma membekas dalam memori seakan menunggu dibangkitkan lagi. Bukan sebagai kisah yang diingat, tapi sebagai pengalaman yang kembali terjadi.

"Suara keras selaras dengan pengalaman perang, membuat gambaran dulu nyata terasa. ketika trauma bangkit kita bisa mengalami flashback, dan re-experience, avoidance. Dan selama tidak diselesaikan, dia bisa berada di sana," lanjut Jiemi.

Jiemi menambahkan melalui serial It's Okay to Not Be Okay membuat kita mengetahui bahwa saran seperti: "Udah lupain aja", "Move on aja, kan itu udah lama" atau "Gak usah dipikirin lagi". Semua menjadi sia-sia jika berhadapan dengan trauma. "Mungkin jalan yang lebih membantu justru seperti Sang Tae, yaitu dengan pelukan, tenangkan dan segera cari pertolongan untuknya," pungkas Jiemi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

15 jam lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

3 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

3 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

5 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?


Menonton Drama Korea, Belajar Kesehatan Mental hingga Budaya Korea

7 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Menonton Drama Korea, Belajar Kesehatan Mental hingga Budaya Korea

Beberapa drama Korea atau drakor mengajarkan beberapa hal secara populer misalkan soal kesehatan mental hingga budaya Korea Selatan.


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

9 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

9 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

14 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

17 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.