Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penderita Asam Urat Bolehkah Mengonsumsi Minyak Ikan?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi suplemen minyak ikan. taylorhooton.org
Ilustrasi suplemen minyak ikan. taylorhooton.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Minyak ikan dikenal sebagai sumber asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk mengontrol sistem imun pada tubuh, menjaga fungsi otak dan membantu kontrol kolesterol serta lemak tubuh.

Akan tetapi banyak penderita asam urat takut mengkonsumsi minyak ikan, mengingat suplemen minyak ikan berasal dari ikan laut dalam yang kandungan purinnya sangat tinggi. Sementara, penderita asam urat diharuskan menghindari semua jenis makanan yang kandungan purinnya tinggi.

Ketika Anda mengkonsumsi makanan dengan purin tinggi, tubuh akan memecahnya menjadi kristal yang kemudian membentuk asam urat yang mengendap di bagian sendi. Karena itu, beberapa orang khawatir bahwa mengonsumsi minyak ikan dapat memperburuk asam urat.

Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston, Amerika Serikat, melakukan penelitian untuk menentukan hubungan antara konsumsi asam lemak omega 3 dan risiko asam urat.

Hasilnya menunjukkan bahwa asam lemak omega 3 memiliki potensi yang sangat tinggi untuk mengurangi risiko serta gejala akut dari asam urat.

"Efek anti-inflamasi pada minyak ikan berpotensi tinggi untuk mengurangi radang akibat asam urat. Kendati demikian, tiap orang harus memiliki kontrol pada konsumsi minyak ikan harian karena kondisi tubuh yang berbeda-beda," ujar salah satu peneliti Tuhina Neogi seperti dikutip dari laman Healio, Rabu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengkonsumsi minyak ikan dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan "lemak jahat" dalam tubuh dan mengurangi peradangan. Hal ini dapat membantu mengurangi rasa sakit, bengkak, kemerahan dan kerusakan sendi yang terkait dengan asam urat.

"Dalam penelitian terhadap 724 pasien asam urat, pasien yang mengkonsumsi satu butir minyak ikan per hari memiliki gejala asam urat yang jauh lebih rendah dibandingkan yang sama sekali tidak mengkonsumsi minyak ikan," kata Neogi.

Kendati demikian, pasien yang mengkonsumsi lebih dari dua butir minyak ikan per hari, justru mengalami peningkatan gejala asam urat.

"Signifikansi klinis dari temuan ini adalah adanya sinyal yang menunjukkan bahwa omega-3 memiliki peran penting dan manfaat dalam mengurangi gejala dan risiko asam urat jika dikonsumsi dalam dosis yang sesuai," ujar Neogi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

11 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Kenali Gejala Asam Urat yang Bisa Disebabkan Hidangan Lebaran

13 hari lalu

Hidangan/masakan lebaran. ANTARANEWS
Kenali Gejala Asam Urat yang Bisa Disebabkan Hidangan Lebaran

Gejala asam urat bisa menyebabkan nyeri, peradangan, sampai pembengkakan.


6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

13 hari lalu

Hidangan/masakan lebaran. ANTARANEWS
6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

Enam makanan khas Lebaran ini justru dapat memperburuk kondisi asam urat.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

14 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

25 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.


4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

27 hari lalu

Omega 3
4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh.


Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

32 hari lalu

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

34 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.