TEMPO.CO, Jakarta - Pelembap tak hanya berfungsi untuk melembapkan, tapi juga sebagai dasar untuk riasan, mengisi kulit dengan mineral alami dan vitamin, serta memastikan kulit Anda tetap segar sepanjang hari. Kebanyakan orang menggunakan produk ini dua kali dalam sehari untuk hasil maksimal.
Meski memiliki manfaat untuk kulit, produk ini juga bisa mengandung bahan beracun yang bisa berbahaya bagi kulit.
Berikut adalah lima bahan beracun yang biasa digunakan dalam pelembap, seperti dilansir dari Pinkvilla, Rabu, 5 Juli 2020.
1. Minyak Mineral
Bahan ini tampaknya sangat sehat dan telah digunakan dalam bahan perawatan kulit selama lebih dari satu dekade. Selain dikaitkan dengan keracunan organ, minyak ini juga dapat menyumbat pori-pori yang menyebabkan berjerawat dan masalah kulit lainnya.
2. Paraben
Salah satu pengawet yang paling kontroversial, paraben dikaitkan dengan kanker payudara. Sekarang, semakin banyak perusahaan yang memilih produk bebas paraben. Nama-nama umum produk ini antara lain metilparaben, etilparaben, propilparaben atau apa pun dengan paraben sufiks.
3. Silikon siklik
Silikon dikenal dapat membuat kulit dan rambut terlihat berkilau serta terasa halus dan halus. Namun, bahan ini tidak disarankan karena alasan keamanan dan lingkungan.
4. Pewarna buatan
Hampir semua pewarna buatan dapat mengiritasi kulit. Bahan ini ada hampir pada setiap produk perawatan kulit, meski sebenarnya tidak memiliki kegunaan.
5. Hydroquinone
Dikenal sebagai pencerah kulit, bahan ini merupakan salah satu yang paling kontroversial. Di beberapa negara bahan ini sudah dilarang untuk kosmetik, tapi masih bisa dijumpai dalam beberapa produk skincare terutama yang ilegal. Bahan ini dikaitkan dengan iritasi dan hiperpigmentasi kulit, bahkan bisa ditemukan dalam aliran darah setelah penggunaan jangka panjang.
Jadi, sebelum membeli pelembap atau produk skincare lain, baca bahan-bahan dengan hati-hati. Pastikan produk dengan bahan-bahan di atas tidak tercantum agar kulit terlindungi.