TEMPO.CO, Jakarta - Air susu ibu atau ASI membantu memperkuat kekebalan tubuh atau imunitas bayi, terutama di masa pandemi Covid-19. Itu sebabnya, para ibu diimbau untuk tetap memberikan ASI eksklusif kepada bayinya saat peringatan Pekan ASI Sedunia setiap pekan pertama Agustus.
Dokter Spesialis Anak RSUP Persahabatan Jully Kasie mengatakan bahwa ASI sudah cukup mengandung semua nutrisi lengkap yang diperlukan bayi, termasuk vitamin esensial dan mineral yang sangat penting untuk perkembangan bayi.
“Dalam 1.000 hari pertama, bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Saat itu diperlukan nutrisi yang besar untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangannya, yang paling utama adalah dengan pemberian ASI,” ungkap Jully, Selasa, 4 Agustus 2020.
Adapun, saat memberikan ASI, ibu bisa sekaligus memberikan stimulasi dan kasih sayang yang bisa mendukung perkembangan bayi.
Selama pandemi virus corona, banyak ibu yang mengeluhkan atau takut kalau pemberian ASI-nya terganggu. Apalagi, para ibu sudah mulai harus kembali bekerja ke kantor.
Menanggapi hal ini, Jully mengimbau Ibu untuk tidak takut dan dianjurkan untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya.
“Pasalnya, untuk bayi yang tidak mendapatkan ASI akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya, serta kesehatannya, karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang kalau diberikan kepada bayi bisa menurunkan komorbiditas dan mortalitas sampai 12-13 persen,” jelasnya.
Dengan mendapat ASI, kesehatan dan imunitas bayi di masa pandemi akan lebih terjaga. Berbeda dengan bayi yang diberikan susu formula.
Menurut Jully, pemberian susu formula rentan terjadi kontaminasi yang bisa menyebabkan diare kepada bayi. Selain itu, nutrisi dalam susu formula tidak selengkap ASI dan tidak mengandung zat kekebalan tubuh seperti ASI, sehingga ibu disarankan tetap memberikan ASI selama pandemi.