Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil, Beda dengan Hipertensi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPreeklampsia merupakan komplikas kehamilan serius yang bisa berakibat fatal bagi ibu maupun bayi. Beberapa ibu hamil berisiko mengalami komplikasi ini, salah satu tanda yang perlu diperhatikan adalah darah tekanan darah tinggi, meskipun ibu tidak memiliki riwayat hipertensi. 

Meski ditandai dengan hipertensi, preeklampsia tidak sama dengan tekanan darah tinggi. Pre-eklampsia biasanya dimulai setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita yang tekanan darahnya normal. Sering kali tak gejala khusus yang menandakan bahwa seseorang mengalami komplikasi ini.

Dokter spesialis penyakit dalam, Rudy Kurniawan, mengatakan preeklampsia hanya bisa terjadi pada kondisi hamil. Dia juga menegaskan bahwa preeklampsia bukanlah penyakit tekanan darah tinggi.

"Kalau kita berbicara apakah hipertensi sama dengan preeklampsia? Tentu tidak, karena hipertensi adalah bagian dari preeklampsia. Dan kenapa bisa terjadi preeklampsia? Ada banyak faktornya," kata Rudy dalam bincang-bincang daring Tropicana Slim, Sabtu, 1 Agustus 2020.

Beberapa faktor penyebab preeklampsia di antaranya gangguan pada metabolisme saraf umum seperti obesitas, hormonal dan genetik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Gangguan obesitas biasanya lebih tinggi berisiko mengalami preeklampsia, lalu ada hormonal. Saat hamil kan terjadi perubahan hormon pada tubuhnya maupun terjadi interaksi hormon dengan si janinnya," ujar Rudy.

"Ada beberapa kondisi tertentu yang meningkatkan risiko preeklampsia seperti kondisi genetiknya, kalau lebih parah lagi nanti jadi eklampsia," kata Rudy melanjutkan.

Untuk mencegah kondisi preeklampsia, ada baiknya ibu hamil selalu menerapkan pola hidup sehat, menjaga asupan makanan, dan selalu rutin memeriksakan kehamilan.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

11 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

7 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

9 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

9 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

10 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

14 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

14 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


Bolehkah Ibu Hamil Mudik Naik Motor? Ketahui Risikonya

15 hari lalu

Bolehkah ibu hamil mudik naik motor? Meskipun lebih efisien dalam hal waktu, sebaiknya jangan lakukan hal ini karena risikonya cukup besar. Foto: Canva
Bolehkah Ibu Hamil Mudik Naik Motor? Ketahui Risikonya

Bolehkah ibu hamil mudik naik motor? Meskipun lebih efisien dalam hal waktu, sebaiknya jangan lakukan hal ini karena risikonya cukup besar.


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

15 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

Sering menahan buang air kecil selama perjalanan mudik Lebaran dapat berisiko buruk pada kesehatan ibu hamil. Apa saja dampaknya?