Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Gaya Toxic Parenting yang Bikin Anak Jadi Narsis saat Dewasa

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika berbicara tentang orang yang narsis, kita kemungkinan besar berpikir tentang orang dewasa. Orang-orang narsisis memiliki perasaan mementingkan diri sendiri dan membutuhkan kekaguman dari orang lain. Tetapi untuk benar-benar memahami dari mana datangnya gangguan kepribadian narsistik, kita harus melihat perkembangan dari masa anak-anak.

Anak-anak paling rentan terhadap pengaruh pada kepribadian karena mereka hanya mengembangkan kepribadian. Dan siapa yang paling dekat saat kita masih anak-anak? Orang tua! Baik atau buruk, cara orang tua kita memperlakukan anak-anak mereka mempengaruhi kepribadian anak itu di masa dewasa.

Elinor Greenberg, Psikolog, Penulis, Pengajar, dan Konsultan tentang Gangguan Narsis menjelaskan bahwa hubungan orangtua-anak tertentu pada anak usia dini dapat menyebabkan gangguan kepribadian narsis di masa dewasa. Dia berbagi tiga skenario tentang alasan mengapa seseorang dapat memiliki gangguan dan menjelaskan bagaimana mereka menerjemahkannya menjadi dewasa, seperti dilansir dari laman Your Tango berikut ini.

Tiga skenario masa anak-anak yang mempengaruhi kepribadian narsis

1. Nilai Orangtua

Dalam situasi ini anak dibesarkan dalam keluarga yang sangat kompetitif dan hanya memberi penghargaan prestasi tinggi. Moto keluarga adalah: jika Anda tidak bisa menjadi yang terbaik, mengapa repot-repot?

Cinta itu bersyarat: ketika Anda datang pertama dalam lomba, memenangkan sains, atau membintangi pertunjukan sekolah, Anda dihujani dengan pujian dan perhatian. Ketika Anda tidak melakukannya, Anda mengecewakan.

Anak-anak dalam keluarga ini tidak merasa dicintai secara stabil. Sulit bagi mereka untuk menikmati apa pun demi dirinya sendiri, jika tidak memberi status. Mereka hanya merasa aman dan berharga ketika mereka sukses dan diakui sebagai "yang terbaik." Ini menggerakkan pola seumur hidup mengejar kesuksesan dan membingungkannya dengan kebahagiaan.

2. Mendevaluasi Orang Tua Narsis

Dalam skenario ini ada orang tua yang sangat mendominasi dan mendevaluasi yang selalu menurunkan anak. Orang tua umumnya mudah marah dan memiliki harapan yang terlalu tinggi dan tidak realistis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika ada dua anak atau lebih, orang tua akan memuji satu dan merendahkan yang lain. "Yang baik" dengan cepat bisa menjadi "yang jahat" dan tiba-tiba saudara yang berbeda terangkat. Tak seorang pun di keluarga merasa aman dan semua orang menghabiskan waktu mereka mencoba menenangkan orang tua narsis yang meledak-ledak.

Orang tua lain sering diperlakukan persis seperti anak-anak dan diremehkan juga. Ketika dia tidak setuju dengan orang tua narsis, mereka juga mengalami devaluasi.

Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga ini merasa terhina dan tidak mampu. Dalam kehidupan selanjutnya, mereka sering mencoba membuktikan kepada diri mereka sendiri, dunia, dan orangtua yang merendahkan diri bahwa mereka istimewa dan orangtua mereka salah. Membuktikan bahwa mereka istimewa menjadi misi seumur hidup, sementara di bawahnya selalu ada suara hati yang keras mengkritik setiap kesalahan mereka — tidak peduli seberapa kecilnya.

3. "Anak Emas"

Orang tua ini biasanya narsisis tertutup yang tidak nyaman dalam sorotan. Sebaliknya, mereka membual tentang anak mereka yang sangat berbakat. Seringkali anak itu berbakat dan pantas dipuji, tetapi orang tua ini terkadang menganggapnya konyol.

Kadang-kadang anak menjadi malu dengan pujian yang berlebihan dan merasa terbebani dengan peran ini. Seperti yang dikatakan seorang ibu kepada saya: “putra saya adalah unggulan keluarga yang akan menuntun kita semua menuju kebesaran.”

Masa masa kanak-kanak yang paling umum untuk mengembangkan sifat-sifat kepribadian narsis melibatkan fokus pada kemenangan dengan segala cara, ancaman devaluasi yang terus-menerus, atau orang tua yang menempatkan Anda pada tumpuan dan bersikeras Anda tetap di sana.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

22 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

3 hari lalu

ilustrasi kucing bengal (pixabay.com)
5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Penting untuk memahami dan mengenali berbagai macam kepribadian kucing peliharaan Anda.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

10 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

11 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Ciri Istri Narsisis, Sombong dan Egois serta Bikin Suami Terlihat Lemah

18 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
Ciri Istri Narsisis, Sombong dan Egois serta Bikin Suami Terlihat Lemah

Saat memutuskan menikah Anda mungkin tak sadar pasangan seorang narsisis hingga akhirnya merasa tersiksa sendiri. Berikut beberapa tanda istri narsis.


Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

19 hari lalu

Ilustrasi saudara kandung. Foto: Freepik.com/drobotbean
Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

Beberapa ciri terkait sindrom anak sulung adalah perfeksionis, tanggung jawab besar, berperan sebagai pemimpin. Berdampak positif atau sebaliknya?