Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kista Ovarium Bisa Muncul saat Hamil, Kenali Gejala dan Risikonya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kista merupakan kantung kecil yang berisi cairan. Kista dapat dialami oleh siapa pun, dan muncul di berbagai area tubuh, tak terkecuali di bagian dalam sistem reproduksi wanita, seperti ovarium dan rahim. Pada wanita yang sedang hamil, kista yang muncul paling sering ditemukan pada ovarium atau indung telur atau dikenal dengan kista ovarium.

Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang terletak di perut bagian bawah, tepatnya di kedua sisi rahim. Ovarium berfungsi menghasilkan telur. Biasanya kista ini muncul di indung telur yang terletak di salah satu sisinya, entah itu sisi kanan atau kiri rahim ibu hamil.

Kondisi ini umum terjadi. Namun, tak perlu khawatir karena kista ovarium sebagian besar bersifat jinak, bahkan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Ada dua jenis kista yang muncul di ovarium ibu hamil, yakni kista ovarium fungsional dan kista ovarium patologis. 

Kista fungsional dapat terbentuk saat ovarium atau indung telur wanita melepaskan sel telur untuk dibuahi (ovulasi). Jenis kista ini tergolong tidak membahayakan dan mengancam nyawa. Kista fungsional terbagi menjadi kista folikel dan kista korpus luteum. Sedangkan, kista ovarium patologis adalah jenis kista yang bisa bersifat jinak maupun ganas. Kista patologis memiliki sel-sel abnormal yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti endometriosis.

Selama masa kehamilan, korpus luteum menghasilkan hormon untuk memberi asupan nutrisi pada janin dan mendukung lapisan rahim sampai plasenta mulai mengambil alih untuk melakukannya pada usia kehamilan 10-12 minggu.

Namun, pada beberapa kasus, korpus luteum mengalami penumpukan cairan sehingga berkembang menjadi kista korpus luteum. Selain itu, biasanya kista saat hamil sudah terbentuk sebelum terjadinya pembuahan dan tetap berada dalam ovarium selama kehamilan berlangsung. Nah, biasanya kista ovarium baru terdeteksi saat ibu hamil melakukan pemeriksaan ultrasound (USG) untuk memeriksakan kehamilannya.

Jika kista saat hamil tumbuh pada salah satu indung telur (ovarium), gejalanya mungkin tidak khas bahkan terkadang tidak disertai gejala apa pun. Inilah yang membuat ibu hamil tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kista ovarium. Namun, jika ukuran kista semakin membesar, maka akan muncul gejala kista saat hamil, seperti rasa sakit di bagian perut dan panggul, perut kembung, cepat merasa kenyang, sering buang air kecil atau merasa sulit buang air kecil, ual dan muntah dan nyeri ketika melakukan hubungan seksual. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gejala kista saat hamil sangat mirip dengan kondisi ibu hamil pada umumnya sehingga banyak ibu hamil mengabaikan tanda-tandanya. Jadi, segera periksakan diri ke dokter kandungan apabila merasa ada perubahan yang tidak normal pada kehamilan Anda.

Sebagian besar kista pada ibu hamil tidak membahayakan janin Anda. Setelah mendeteksi kemunculan kista pada ibu hamil, biasanya dokter akan memantau perkembangan kista tersebut guna menentukan tindakan medis yang diperlukan. Sebab, tidak semua kista saat hamil dapat menyebabkan masalah atau risiko komplikasi pada kehamilan. Selain itu, melakukan tindakan medis seperti operasi pengangkatan kista pada awal usia kehamilan justru dapat meningkatkan risiko keguguran. Jika ukuran kista ovarium pada ibu hamil kecil dan tidak berbahaya, Anda hanya akan diminta rutin periksa ke dokter kandungan dan menjalani pemeriksaan ultrasound atau USG untuk melihat apakah kista sudah mengecil atau hilang sepenuhnya.

Umumnya, kista saat hamil dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan saat memasuki usia kehamilan trimester kedua. Pada beberapa kasus, kista ovarium mungkin dapat terus tumbuh selama kehamilan dan menimbulkan rasa nyeri. Selain itu, kista saat hamil bisa hilang sendiri karena pecah. Biasanya pecahnya kista yang berukuran kecil tidak akan menunjukkan gejala atau tanda-tanda apa pun pada ibu hamil serta dapat hilang dengan sendirinya. Meski demikian, Anda tak perlu khawatir karena kondisi tersebut tetap tidak memengaruhi kondisi janin dalam kandungan.

Namun, jika kista ovarium pecah dan terpuntir, ibu hamil biasanya akan merasakan nyeri cukup parah disertai demam, pusing, serta mual dan muntah. Pecahnya kista ovarium ini juga bisa menyebabkan perdarahan dalam yang kerap kali disalahpahami sebagai keguguran. Apabila kista yang pecah dan terpuntir berpotensi mengganggu kehamilan dan indung telur, maka dokter mungkin akan mengeluarkan kista melalui prosedur laparoskopi berapa pun usia kehamilan Anda.

Tetapi, apabila usia kehamilan sudah cukup dewasa dan dokter melihat bahwa perkembangan bayi sudah sempurna, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani operasi caesar. 

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

2 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

8 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

11 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

11 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

12 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

13 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

14 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

26 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

29 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?