TEMPO.CO, Jakarta - Rency Milano, kakak aktris Elma Theana dan aktor Sonny Septian, mengalami efek tidak menyenangkan dari prosedur kecantikan yang dia jalani di salah satu klinik. Wajahnya terlihat bengkak, bagian dagu dan bibirnya mengeluarkan nanah.
Elmamengunggah beberapa foto dan video kondisi kakaknya di Instagram. “Kakak aku menjadi korban mal praktek yang membuat dagunya menjadi keluar nanah dan bengkak,” kata dia dalam sebuah unggahan di Instagram, Selasa, 21 Juli 2020.
Dalam salah satu video yang diunggah, Elma Theana menjelaskan awal mula kondisi kakaknya. Menurut dia, Rency Milano melakukan suntik filler di sebuah klinik kecantikan di Jakarta. Filler disuntikkan di bagian dagu dan bibir.
“Tapi menurut beberapa keterangan dokter kecantikan, filler itu sebenarnya tidak berbahaya karena sifatnya tidak permanen. Dia hanya bertahan enam bulan sampai satu tahun. Apalagi kalau kita sering mandi di air panas, filler itu akan hilang dengan sendirinya,” kata bintang sinetron era 1990-an itu.
Namun, filler di wajah Rency tidak hilang meskipun sudah lewat dari setahun. Cairan yang disuntikkan itu kini malah mengeras dan infeksi. Elma menduga bahwa yang disuntikkan itu adalah silikon.
“Kakak saya memang pada saat itu mengalami demam, panas, dan menggigil disertai perubahan pada wajahnya,” ujar Elma.
Filler merupakan salah satu prosedur kecantikan yang paling banyak diminati. Dilansir dari Healthline, filler merupakan zat sintetis atau alami yang disuntikkan ke dalam garis, lipatan, dan jaringan wajah untuk mengurangi munculnya keriput dan mengembalikan kepenuhan wajah yang berkurang seiring bertambahnya usia. Filler juga digunakan untuk menghapus garis senyum, mengisi pipi dan bibir, dan memperbaiki bekas jerawat.
Sebagian besar filler dapat diserap. Jadi, hasilnya juga tidak bertahan lama, berkisar hitungan bulan hingga tahun, tergantung jenis filler dan orang yang mendapatkannya.
Meski cenderung aman, ada beberapa risiko yang dihadapi pasien, seperti kemerahan, pembengkakan, rasa sakit, memar, gatal, dan ruam. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung 7 hingga 14 hari.
Beberapa risiko lebih berat, tapi ini sangat jarang, misalnya infeksi, kebocoran pengisi melalui tempat injeksi, nodul di sekitar tempat suntikan, granuloma atau reaksi inflamasi terhadap filler, perpindahan filler dari satu area ke area lain, cedera pada pembuluh darah, hingga kebutaan dan kematian jaringan karena aliran darah tersumbat.
Untuk menghindari risiko tersebut, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya.
- Suntik filler harus dilakukan profesional medis berlisensi, terlatih, dan berpengalaman, bisa dokter kulit atau ahli bedah plastik.
- Prosedur dilakukan dalam ruangan medis, bukan di rumah atau di kios mal.
- Tanyakan dokter tentang pengalaman mereka dengan jenis filler yang dipilih. Semakin banyak pengalaman yang mereka miliki dengan produk, semakin baik.
- Jangan membeli filler secara online, harus dari penyedia medis.
- Filler harus disuntikkan dengan jarum suntuk baru yang steril. Periksa jarum suntik untuk memastikan.
- Pastikan filler yang digunakan disetujui oleh pihak yang berwenang.
- Waspadai risiko dan potensi efek samping.
- Baca bahan filler, jangan disuntikkan jika Anda tahu memiliki alergi terhadap komponen filler.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang minum obat atau suplemen. Beberapa mungkin bereaksi dengan bahan-bahan filler