TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona atau COVID-19 membuat anak harus belajar online di rumah. Tidak hanya menguras energi para siswa lantaran sejak pagi sudah mulai berhadapan dengan layar, orang tua yang mendampingi juga ikut kerepotan.
Problem tersebut juga dirasakan oleh Artika Sari Devi bersama kedua putrinya, Sarah Ebiela Ibrahim dan Dayana Zoelie Ibrahim. Tapi di sela-sela jadwal belajar, Puteri Indonesia 2004 ini menyempatkan diri mengajak anaknya bermain. Dia percaya bahwa sesuatu yang baik bukan hanya didapatkan dari belajar tetapi juga bermain.
"Saya dan Baim sepakat mereka punya waktu yang balance untuk bermain, karena tantangan sekarang lebih besar, kebayang kan dari pagi sudah berhadapan dengan screen," ucap Artika dalam acara Main Yuk dari Rumah bertema "The Importance of Play", Rabu, 22 Juli 2020.
Selama proses belajar online, Artika menyediakan waktu sesuai kesepakatan anak-anak untuk bermain selama kurang lebih 10-15 menit. Mereka tidak main sendiri, orang tua juga ikut bermain. Momen ini akan menjadi waktu break yang cukup efektif untuk memberikan mood positif saat belajar.
Lalu bagaimana agar tidak mengganggu waktu belajar? Artika mengajak para orang tua mengecek lagi tugas atau kewajiban yang belum selesai agar semua bisa berjalan dengan seimbang.
"Akhinya kami buat ambil jalan tengah dengan cara membuat jadwal yang disesuaikan dengan waktu kami semua, termasuk waktu bermain yang melibatkan orang tua dan anak dan ada juga waktu anak main sendiri," lanjut Artika.
Jangan berpikir soal nanti siapa yang akan membereskan, tapi pastikan sudah ada kesepakatan bersama dengan anak-anak. "Kalau di keluarga kami bikin konsep set up, play, dan clean up yang kita sepakati bersama. Mau mereka bikin eksperimen seperti apa silakan saja saya bebaskan asalkan dia juga bertanggung jawab sama kebersihan kamarnya," terangnya.
Bisa dibilang, Artika sangat membebaskan kedua anaknya bermain sebab banyak manfaat baik yang ia rasakan saat bermain dengan anak, di antaranya menjalin kedekatan satu sama lain. "Mau sebebas apa pun asalkan mereka bisa bertanggung jawab, it's fine," ucapnya.
Psikolog Anna Surti Ariani menanggapi yang dikatakan oleh Artika bahwa bermain bisa membantu atasi tekanan atau stres sehari-hari yang dialami oleh orang tua dan anak. Sebab, anak sudah merasa kangen sama teman-temannya tapi belum bisa bertemu, lalu ditambah dengan bingung sama pelajaran.
"Ketika anak terus menerus ditekan dengan tuntutan kegiatan belajar maka bisa diibaratkan seperti karet yang ditarik terus menerus lalu putus. Namun ketika karet dilonggarkan atau anak dibiarkan dulu santai maka akan lebih efektif. Nah salah satu caranya biar santai dengan bermain," kata Anna.
Di tengah penerapan sekolah virtual dan anak disarankan untuk tetap di rumah, waktu bermain semakin penting. Tidak hanya sebagai momen istirahat anak di sela-sela sekolah virtual tetapi juga pengganti manfaat bermain yang biasa mereka dapatkan ketika di sekolah, seperti kreativitas, pembangunan karakter dan kemampuan bersosialisasi.