Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Hal Buruk yang Sebaiknya Tak Dikatakan kepada Anak-anak

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesabaran adalah kunci pengasuhan anak yang sehat. Tapi kadang-kadang stres, tekanan pekerjaan dan rumah, membuat orang kehilangan kesabaran. Dalam situasi ini, orang tua sering kali keceplosan mengatakan hal-hal yang seharusnya tak diucapkan di hadapan anak. 

Mengatakan hal-hal tertentu kepada anak-anak mungkin terasa biasa saja bagi Anda. Tapi tahukah Anda bahwa ada kata-kata tertentu dapat berdampak negatif pada pikiran mereka?

Berikut adalah lima hal yang sering terucap, tapi sebenarnya tak baik dikatakan kepada anak, seperti dilansir dari Times of India, Rabu, 22 Juli 2020. 

1. "Aku bisa melakukan itu ketika seusiamu"

Semua anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Jika Anda membandingkannya dengan diri sendiri, itu akan membuat mereka merasa telah mengecewakan Anda. Hargai anak Anda, itu adalah cara terbaik untuk mendorong mereka melakukan apa yang Anda inginkan.

2. "Mengapa kamu tak bisa seperti dia?"

Kita semua sering membandingkan anak dengan anak-anak lain di sekitar mereka. Ketika Anda meminta anak untuk menjadi seperti orang lain, maka akan terjadi persaingan yang tidak sehat. Anda juga seolah menginginkan anak Anda seperti orang lain. Ini akan membuat mereka sedih.

3. "Cepatlah"

Sebagian besar anak lamban ketika bersiap-siap berangkat ke sekolah atau ketika mengerjakan tugas yang memiliki batas waktu. Tetapi selambat apa pun mereka, mengucapkan perintah agar lebih cepat lagi hanya akan membuat mereka stres. Berteriak pada mereka juga akan membuat mereka merasa bersalah. Itu tidak akan memotivasi mereka. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi, daripada berkata “Cepatlah!” lebih baik “Mari kita lihat siapa yang sampai ke pintu pertama”. Ini juga akan mengajarkan anak Anda pentingnya kolaborasi.

4. "Tinggalkan aku sendiri"

Sebagai orang tua, Anda juga butuh me time. Inilah waktu Anda menikmati hal-hal yang disuka. Tapi kalau ada gangguan dari anak, jangan pernah meminta mereka pergi meninggalkan Anda. Mereka bisa merasa tidak ada gunanya berbicara dengan Anda.

Anda dapat mencoba cara lain untuk memberi tahu mereka bahwa Anda butuh me time, misalnya mengatakan bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu yang penting dan akan bermain dengan mereka setelah selesai. Tapi pastikan janji itu benar-benar dipenuhi ketika Anda merasa lebih baik.

Daripada membandingkan, lebih baik pujilah anak Anda mendorongnya melakukan hal yang lebih baik. Penguatan positif adalah alat yang ampuh dalam membentuk anak-anak jadi seperti keinginan Anda.  

5. "Jangan menangis"

Ketika terluka atau kesal terhadap sesuatu, anak cenderung akan menangis. Sebaiknya jangan melarangnya. Jika Anda meminta dia berhenti menangis, itu seolah Anda mengabaikan perasaan mereka. Ini menyebabkan emosi mereka lebih meledak lagi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

2 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

6 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.