TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pandemi Covid-19, para perempuan terpaksa menunda rencananya untuk melakukan perawatan rambut di salon. Hal itu juga dirasakan artis Shireen Sungkar. Istri Teuku Wisnu itu mengaku sangat kehilangan momen perawatan di salon.
Jadi, ketika memiliki kesempatan untuk melakukan perawatan di era normal baru, hal yang dilakukan Shireen pertama adalah creambath. "Hal apa yang bikin aku kangen sama salon yaitu pengen banget creambath, sekalian dipijit, rasanya sudah lama banget aku nggak creambath. Soalnya selama di rumah aja, badan suka pegel-pegel dan butuh me-time sambil relaksasi," kata Shireen selaku Brand Ambassador Biolage Indonesia.
Selama di rumah, lanjut Shireen, dia merasa kurang perawatan sehingga mengalami rambut tak terawat, lepek, dan rontok.
"Apalagi rambutku diwarnai, jadi perawatan lebih untuk rambut rusak karena bagiku perawatan rambut memang sesuai kebutuhan. Terlebih kalau rambut tertutup kan butuh perawatan yang lebih intens untuk menghindari rambut rontok dan lepek," ucap Shireen dalam virtual Media Gathering: Berbagi Pengalaman Bareng Shireen Sungkar: Aman & Nyaman Kembali #KeSalonAja, Jumat, 17 Juli 2020.
Perempuan 28 tahun ini mengatakan, ke salon di era new normal sekarang ini tentu berbeda dengan sebelumnya. Baik salon maupun pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan agar para perempuan merasa aman dan nyaman. Buat janji terlebih dulu via telpon ingin perawatan seperti apa.
Shireen kembali lagi ke salon pertama kali pada 9 Juni 2020. Hal pertama yang dia lakukan adalah mencari tahu SOP-nya seperti apa sebelum memutuskan kembali ke salon. "Pastikan aman," ucap ibu tiga anak ini.
Shireen merasa lebih cocok jika melakukan treatment di salon langsung dengan ahlinya.
Sama seperti Shireen Sungkar, banyak perempuan Indonesia yang sudah kangen ke salon lagi, merasa bahagia dengan kabar baik tentang keamanan dan kenyamanan yang diterapkan di salon saat ini. Pada dasarnya sebagian besar dari mereka masih mempercayakan perawatan rambut ke profesional atau hairdresser kesayangan karena takut gagal saat do it your self atau melakukannya sendiri.