Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Feby Febiola Mengidap Kista Ovarium, Apa Bedanya dengan Tumor?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Feby Febiola mengunggah foto kondisinya seusai menjalani operasi kista ovarium pada 1 Juni 2020. Dalam postingannya Feby mencantumkan pesan optimis dan tetap terlihat ceria. Instagram
Feby Febiola mengunggah foto kondisinya seusai menjalani operasi kista ovarium pada 1 Juni 2020. Dalam postingannya Feby mencantumkan pesan optimis dan tetap terlihat ceria. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, JakartaFeby Febiola didiagnosis mengidap kista ovarium. Penyakit itu diketahui diidap aktris era 1990-an itu pada akhir Mei 2020. Dia sempat menjalani operasi pengangkatan kista. Setelah operasi, dia merampungkan pengobatan dengan menjalani kemoterapi. 

Pengobatan ini bukan perjalanan yang mudah baginya. Tapi dia mengaku kondisinya saat ini baik-baik saja.

But no worries, kondisi aku sekarang baik-baik aja, semuanya dalam kontrol tangan Tuhan. Makasih yang udah nanyain dan doain. Bukan perjalanan yang mudah buat aku, tapi aku yakin Tuhan selalu genggam tanganku, dan semuanya terasa mudah,” tulis dia dalam keterangan foto saat mengunggah foto penampilan barunya dengan rambut cepak.

Dia mengaku mengalami kerontokan rambut cukup parah sehingga harus memotongnya.

Dalam unggahan lain, dia mengatakan bahwa dia sangat ketakutan ketika pertama kali mengetahui ada massa di indung telur sebelah kanan dan harus menjalani operasi. Dia berusaha menenangkan hati dan pikiran dengan mengalihkannya musik, lagu, film, pikiran positif. Namun, semua itu tidak berhasil.

“Itu semua tidak berhasil, saya tetap ketakutan, susah tidur, semua bayangan buruk ada dipikiran saya, dari mulai sakit sampai kematian, kecemasan yang konstan,” kata dia.

Seperti Febi Febiola, sebagian orang merasa ketakutan mengidap kista ovarium. Beda dengan kanker, kista ovarium umumnya jinak dan jarang berkembang menjadi tumor ganas atau kanker.

Dilansir dari Healthline, kista adalah kantung kecil berisi udara, cairan, atau bahan lainnya. Adapun tumor mengacu pada jaringan abnormal yang tumbuh di area tertentu. Baik kista dan tumor dapat muncul di tempat yang sama, seperti kulit, jaringan, organ, dan tulang.

Tumor dapat jinak, dapat juga ganas. Tumor jinak biasanya menetap di satu lokasi saja, sementara tumor ganas yang juga disebut kanker bisa menyebar ke organ lain dan menyebabkan kanker baru atau metastasis.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kebanyakan kasus, kista dan tumor sulit dibedakan hanya dengan melihatnya. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda perhatikan untuk melihat apakah itu lebih cenderung menjadi kista atau tumor.

Laman Healthline menuliskan, tumor cenderung tumbuh lebih cepat, sedangkan kista tidak. Kista cenderung merah dan bengkak, ada semacam titik hitam seperti komedo di tengah, lembut, dan bisa bergerak di bawah kulit. Sementara tumor tidak, jaringan ini cenderung menetap di satu tempat.

Sayangnya ini tak dapat diketahui secara langsung. Ada beberapa gejala yang cendrung sama, antara lain perut terasa kembung, tekanan atau nyeri, menstruasi tidak teratur, nyeri saat berhubungan seksual, dan sering buang air kecil. Itu sebabnya, orang yang mengalaminya sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. 

Kista umumnya dibedakan jadi dua jenis, yaitu kista folikel dan kista korpus luteum. Selama siklus menstruasi wanita, sel telur tumbuh di dalam kantung yang disebut folikel. Kantung ini terletak di dalam ovarium. Dalam kebanyakan kasus, folikel atau kantung ini membuka dan melepaskan sel telur. Tetapi jika folikel tidak pecah, cairan di dalam folikel dapat membentuk kista pada ovarium yang disebut dengan kista folikel.

Setelah melepaskan telur, folikel biasanya akan larut. Namun, ada kalanya folikel tidak larut sehingga terisi cairan yang jika terakumulasi akan menyebabkan kista corpus luteum.

Jenis lainnya adalah kista dermoid yang pertumbuhannya seperti kantung pada ovarium, dapat mengandung rambut, lemak, dan jaringan lainnya. Selain itu, ada cystadenoma, yaitu pertumbuhan non-kanker yang dapat berkembang di permukaan luar ovarium. Ada pula endometrioma, yaitu jaringan yang biasanya tumbuh di dalam Rahim yang dapat berkembang di luar rahim dan melekat pada ovarium.

Sebagian wanita yang memiliki kista ovarium mengalami kondisi yang disebut dengan sindrom ovarium polikistik atau PCOS. Kondisi ini berarti ovarium memiliki banyak kista kecil sehingga menyebabkan ovarium membesar. Jika tidak diobati, ovarium polikistik dapat menyebabkan infertilitas.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.