TEMPO.CO, Jakarta - Dongeng merupakan sebuah kegiatan sederhana yang mendekatkan fisik orangtua dengan anaknya. Menurut pendongeng sekaligus Co-Founder Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Ariyo Zidni kedekatan fisik tersebut akan menghasilkan kedekatan emosional dan psikologis yang menstimulasi tumbuh kembang anak.
“Berhubungan dengan dongengnya itu sendiri, ada banyak nilai yang bisa ditransfer dari bunda ke buah hatinya lewat cerita, misalnya nilai moral atau nilai tradisi budaya,” ujar pria yang akrab disapa Kak Aio ini dalam jumpa pers virtual pada Selasa, 21 Juli 2020.
Meskipun sederhana, membawakan cerita juga bisa dibuat menarik, salah satu caranya dengan menirukan suara, ekspresi, dan gerak tubuh karakter. Selain itu, Kak Aio juga membagikan beberapa media dogeng yang bisa digunakan para orang tua untuk membacakan dongeng pada anaknya.
Media dongeng untuk orang tua
1. Menggunakan kartu dongeng
Orangtua bisa menggunakan kartu dongeng atau yang dikenal juga sebagai buku cerita. “Kartu dongeng bisa dilihat gambarnya, bisa dibahas bentuknya, warnanya, dan apa saja yang ada di situ,” kata Kak Aio. Dia juga menambahkan, orangtua dapat memasukkan pembelajaran mengenai kosakata, bahasa, dan literasi lewat pembacaan dongeng menggunakan buku cerita.
2. Mengkreasikan barang-barang sederhana
Orangtua juga dapat memanfaatkan barang-barang sederhana yang ada di rumah sebagai bahan mendongeng. Dengan mengkreasikan barang-barang tersebut, kreatifitas anak akan terbangun. “Bisa dongeng misalnya dengan membuat topeng-topengan dari kertas origami, berkreasi dengan talenan yang bisa dilukis, pakai piring kertas untuk membuat matahari, atau pakai vas bunga untuk dijadikan hutan,” kata Kak Aio.
3. Menggunakan video dongeng
Orangtua juga dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang mendukung cerita dongeng. Video-video dongeng berbasis daring bisa banyak ditemui orangtua. “Tapi untuk dongeng online, harus didampingi bunda dan dibatasi waktu tontonnya,” ujar Kak Aio.
MUHAMMAD AMINULLAH
