TEMPO.CO, Jakarta - Sifilis atau raja singa termasuk salah satu penyakit menular seksual yang sering ditemui. Meski namanya penyakit menular seksual, sifilis tak hanya ditularkan melalui hubungan seks. Ada beberapa jalur lain yang patut diwaspadai.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Treponema pallidum. Saat bakteri ini masuk ke tubuh, gejala yang muncul antara lain demam hingga luka atau lesi di kulit. Fase penularan sifilis berada pada level tertinggi ketika lesi sudah muncul. Bakteri akan pindah saat orang lain menyentuhnya.
Perpindahan bakteri ini bisa terjadi lewat beberapa cara, yaitu:
1. Kontak seksual
Jalur utama penularan sifilis ialah kontak seksual secara vaginal, anal, maupun oral. Saat seseorang dengan luka siflis di alat kelaminnya melakukan hubungan seksual tanpa kondom, maka bakteri tersebut mudah berpindah ke pasangannya.
Luka siflis bisa muncul di anus, vagina, skrotum, penis, hingga mulut beberapa hari setelah tertular. Bahayanya, orang yang mengidap sifilis sering tidak sadar sehingga penyebaran mudah terjadi saat berganti pasangan seksual.
2. Dari ibu hamil ke janin
Ibu hamil mengidap raja singa bisa menularkan penyakitnya ke bayi yang dikandung. Penyakit ini sangat berbahaya bagi bayi, karena berisiko menyebabkan gangguan pertumbuhan, kejang, hingga bayi lahir dalam keadaan meninggal dunia.
3. Penggunaan jarum suntik tidak steril
Orang-orang yang menyalahgunakan obat terlarang lewat jarum suntik berisiko terkena penyakit menular seksual ini meski tidak berhubungan seksual dengan pengidap sifilis. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril juga bisa terjadi pada proses transfusi darah. Namun, itu jarang terjadi karena pendonor biasanya melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
4. Bersentuhan langsung dengan luka sifilis
Penularan lewat cara ini memang jarang terjadi. Namun bukan berarti Anda bisa cuek, terutama jika bekerja di bidang medis, seperti di rumah sakit, puskesmas, ataupun fasilitas kesehatan lainnya. Bakteri sifilis pindah melalui luka yang tidak tertutup di tubuh Anda, bersentuhan langsung dengan lesi sifilis.
Penyakit ini tidak dapat menular lewat kontak biasa seperti berbagi makanan atau minuman, berpelukan, berpegangan tangan, bersin, atau batuk. Sifilis juga tidak menular apabila Anda menggunakan toilet duduk maupun handuk yang sama dengan pengidapnya.