Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Infeksi Saluran Pencernaan Disebabkan 3 Hal, Kenali Gejalanya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp
Ilustrasi wanita memegang perut. Pixabay.com/Natasya Gepp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyakit yang paling umum terjadi akibat infeksi saluran pencernaan adalah diare. Cara mengatasinya yang paling utama biasanya memastikan tubuh mendapatkan asupan cairan cukup serta beristirahat. Namun cara mengatasi infeksi saluran pencernaan juga bisa berbeda bergantung pada jenis infeksi yang terjadi.

Sebagian besar infeksi saluran pencernaan memiliki gejala yang serupa, namun berbeda tingkat keparahannya. Gejala yang paling sering muncul adalah diare, mual dan muntah, kram perut, hilang nafsu makan, demam, nyeri otot, ketidakseimbangan elektrolit yang berakibat badan lemas, kembung dan berat badan turun drastis.  Infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit. Simak ulasannya berikut ini. 

1. Bakteri

Infeksi saluran pencernaan akibat bakteri bisa terjadi karena keracunan makanan atau tanpa sengaja mengonsumsi bakteri yang ada di makanan. Beberapa jenis bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan seperti Salmonella, Escherichia coli, Clostridium perfringens, Listeria, dan Staphylococcus. Tak hanya dari makanan yang sudah terkontaminasi saja, risiko terinfeksi bakteri juga bisa datang dari makanan yang protein hewani mentah, produk olahan susu yang belum dipasteurisasi, air yang terkontaminasi, daging dan telur yang tidak disimpan dalam kulkas, buah dan sayur mentah dan belum dicuci.

2. Virus

Infeksi saluran pencernaan akibat virus juga sering terjadi, orang biasa menyebutnya sebagai flu perut atau stomach flu. Di sinilah pentingnya vaksinasi seperti rotavirus karena bisa mencegah infeksi saluran pencernaan akibat virus. Jenis infeksi saluran pencernaan akibat virus seperti Norovirus yang paling mudah terjadi pada orang-orang yang tinggal di tempat tertutup. Penyebarannya bisa terjadi lewat makanan, air, atau penularan orang ke orang.

Selain norovirus, rotavirus juga merupakan penyebab infeksi saluran pencernaan untuk anak-anak. Mereka bisa dengan mudah terinfeksi ketika menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan tanpa disadari memasukkan jarinya ke mulut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Parasit

Selain bakteri dan virus, parasit juga merupakan penyebab infeksi saluran pencernaan. Penyebarannya bisa terjadi ketika tanah mengalami kontak dengan feses manusia yang telah terkontaminasi. Selain itu, tanpa sengaja minum atau berenang di air terkontaminasi juga bisa menyebabkan infeksi.

Jenis parasit penyebab infeksi saluran pencernaan yang paling umum terjadi adalah Giardiasis, yang bisa menyebar dengan cepat lewat kontak langsung atau konsumsi air yang telah terkontaminasi. Lebih bahayanya lagi, parasit jenis ini kebal terhadap klorin dan bisa menyebar lewat kolam renang umum. Jika terminum atau mandi dengan air yang terkontaminasi, maka risiko terinfeksi sangat besar.

Parasit mikroskopik Cryptosporidium adalah penyebab terjadinya infeksi ini. Parasit ini memiliki cangkang luar yang membuatnya bisa bertahan tanpa inang dan tetap bertahan dari disinfeksi klorin. Sama seperti Giardia, parasit ini juga menyebar lewat air yang terkontaminasi.

Sebagian besar infeksi saluran pencernaan terutama yang diakibatkan oleh virus gejalanya akan muncul mendadak dan berakhir kurang dari sepekan kemudian. Namun pada beberapa orang, kondisi ini bisa berlangsung lebih lama. Sementara pada infeksi saluran pencernaan akibat bakteri, bisa muncul demam tinggi dan diare berdarah. Jika disebabkan oleh parasit, diare juga bisa mengandung lendir atau darah dan baru berhenti setelah berobat.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

5 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Macam Pemicu Heartburn, Termasuk Makan sebelum Olahraga

6 hari lalu

Gangguan asam lambung yang menyerang kerongkongan.
Macam Pemicu Heartburn, Termasuk Makan sebelum Olahraga

Berikut lima hal penting lain yang perlu diperhatikan untuk menangkal heartburn dan mengurangi gejalanya.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

9 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

9 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

10 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

10 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

14 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

15 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

16 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.