Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos MPASI Teksturnya Harus Lembut, Dokter Jelaskan Faktanya

image-gnews
 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat berusia enam bulan, anak sudah mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. Sebab, nutrisi dari air susu ibu atau ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan tumbuh kembang mereka. Namun ada beberapa mitos MPASI yangmengakibatkan nutrisi anak tidak terpenuhi, terutama zat besi.

Zat besi berfungsi untuk membentuk sel darah merah yang penting dalam proses metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan fungsi normal sel-sel tubuh, serta pembentukan hormon dan jaringan ikat. Selain itu, zat besi juga penting dalam perkembangan otak.

Menurut Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi Dokter Yovita Ananta, banyak mitos yang beredar di masyarakat, seperti usia mulai MPASI. Idealnya bayi siap MPASI di usia 6 bulan jika merujuk penelitian. "Namun bukan usia saklek karena setiap bayi kan berbeda-beda kebutuhannya, jika ASI masih cukup maka MPASI bisa dimulai saat bayi usia 6 bulan," ucap Yovita dalam  untuk anak di atas usia 4 bulan," ucapnya dalam Bincang Sore Instagram Live Healthy Kids Corner, Selasa 14 Juli 2020.

Mitos kedua masih mendapatkan referensi lama jika menu MPASI dimulai dari sayuran atau buah dan menunda pemberian protein hewani sampai bayi usia 8 bulan.  Dulu memang bertahap karena khawatir bayi masih belum bisa menerima, tapi kelamaan tidak terbukti.

"Jadi tidak perlu takut untuk memulai dengan protein hewani. Kalau pun mau bertahap jangan terlalu lama menunggu 8 atau 10 bulan, namun bisa pakai hitungan hari. Sebab manfaat protein bagus untuk sumber energi dan membangun sel-sel," tambah Yovita.

Yovita juga menyarankan yang mengenakan protein pada anak terlebih dahulu.Sayruan dan buah bisa untuk tahap selanjutnya. "Setelah protein tercukupi, maka semua sayur dan buah harus dicoba karena masing-masing punya kandungan yang berbeda. Jadi supaya mendapatkan asupan serat dan vitamin secara seimbang, selain itu agar anak juga bisa mengenal rasa," lanjutnya.

Mitos ketiga ialah jangan makan bertekstur jika bayi belum tumbuh gigi. Sedangkan faktanya dalam proses MPASI bayi harus melalui proses mengunyah. Jadi tekstur jangan ditunda lama, kita bisa perhatikan bagaimana reflek bayi saat mengunyah walau bayi belum tumbuh gigi. Jadi tidak masalah diberikan makanan bertekstur di usia bayi mulai 7-8 bulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tekstur lauk yang masih kasar bisa dicincang halus, awalnya bertahan di tekstur yang sama lalu naik terus. Nah usia 12 bulan bisa makan table food atau makanan dewasa," imbuh Yovita. 

Mitos keempat ialah jus kerap dianggap bisa mengganti makanan utama. Faktanya, menurut Yovita jus tidak lengkap nutrisinya karena hanya dapat sedikit karbo, sementara protein dan lemak hampir tidak ada. "Lebih ke kebutuhan cairan, tapi tidak bisa mengganti kebutuhan makanan utama. Bukan tidak boleh tapi bisa untuk snack atau selingan. Kalau dalam jangka waktu lama nutrisinya tidak cukup," imbaunya.

Mitos kelima merasa sudah cukup memenuhi 4 bintang yang terdiri dari karbohirat, protein, lemak, serat, dan vitamin. Faktanya, semua sumber gizi masuk tapi komposisi utamanya tidak tepat. "Jadi komposisi meliputi setengah harus karbo sebagai energi utama, sepertiga protein dan lemak. Nabati juga boleh diberikan, sementara sayur jumlah tidak harus banyak hanya sebagai pelengkap. Lemak tambahan dipakai saat menumis bisa pakai minyak atau butter," terangnya.

Mitos keenam masih diberikan gula dan garam, apakah boleh? Yovita mengatakan bukan tidak boleh tapi kebutuhan untuk bayi sangat sedikit, jadi tidak dibiasakan makan manis dan asin. Rasa asin dan manis bisa dipenuhi dari sumber alami, misal natrium ada di ASI atau daging.

Terakhir, mitos yang ketujuh pemberian finger food di awal MPASI. Yovita mengatakan jika finger food bisa dimulai dari anak usia 6 bulan tapi tidak dianjurkan di minggu pertama MPASI. Kalau finger food bisa dimulai dari makan yang paling aman, dan jangan terlalu keras, tapi lumer dimulut misalnya buah atau tofu yang dikukus. "Perhatikan juga ukuran jangan terlalu kecil agar menghindari tersedak. Kukus sampai empuk tapi masih bisa dipegang dan gampang hancur jika dikunyah," pungkasnya.  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

7 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

3 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

Tak hanya kerusakan gigi, berikut sederet bahaya konsumsi gula berlebih pada bayi setelah mendapat MPASI.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

3 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

7 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

11 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

28 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh